Salin Artikel

BKSDA Kalbar Pastikan Cuplikan Orangutan Melawan Ekskavator adalah Video Lama

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar RM Wiwied Widodo mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penelusuran digital.

“Kami sudah melakukan penelusuran jejak digital. Saya pastikan rekaman tersebut adalah video lama yang di-posting kembali,” kata Wiwied, dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (14/10/2023).

Menurut Wiwied, keterangan ini untuk merespons unggahan akun Twitter @ErikSolheim, 12 Oktober 2023 pukul 11.59 AM.

Unggahan tersebut berisi video berdurasi 11 detik di mana satu individu orangutan terlihat sedang bergelantungan dan mendekati ekskavator yang merobohkan pohon habitatnya.

Erik menulis, caption video “The despair of a sumatran orangutan tyring to protect his home”.

Unggahan yang diunggah ulang dari akun Twitter @MikeHudema mengundang ragam komentar dari para warganet.

Menurut Wiwied, penelusuran yang dilakukan oleh Tim Balai KSDA Kalbar berhasil menghimpun sejumlah catatan, di antaranya mention (penyebutan) bahwa orangutan dimaksud adalah orangutan Sumatra.

Tidak hanya pada unggahan Erik Solheim tetapi juga Mike Hudema juga menulis, "The despair of a sumatran #orangutan tyring to protect his home. Mike Hudema memposting video ini pada 23 September 2023".

Dari dua unggahan terkait orangutan di atas, kata Wiwied, hasil penelusuran menemukan unggahan yang berulang di tahun-tahun sebelumnya antara lain: Situs Mongabay/Facebook video shows orangutan defending forest against bulldozer by Rheet A Butler pada 15 Juni 2018.

Pada situs lingkungan tersebut tertulis: Dramatic footage released last week by an animal welfare group shows a wild orangutan trying in vain to fight off destruction of its rainforest home in Borneo. The video, filmed in 2013 but posted on Facebook on June 5th for World Environment Day by International Animal Rescue (IAR), was shot in Sungai Putri, a tract of forest in Indonesia’s West Kalimantan province.

Dalam mention itu pula, ditemukan perbedaan lokasi kejadian dengan unggahan lainnya, yakni orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra.

Wiwied menuturkan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian LHK melalui siaran pers pada 11 Juni 2018 menyebutkan, bahwa saat itu kegiatan penyelamatan dilakukan terhadap tujuh individu orangutan di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Arthu Energi Resources, Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, akibat adanya kebakaran di kawasan konsesi kebun kelapa sawit.

Selain itu, sambung Wiwied, substansi tanggapan atas berita viral kejadian orangutan telah terverifikasi oleh KLHK, dan apabila terdapat pengulangan kembali unggahan berita dimaksud dianggap tidak relevan.

“Balai KSDA Kalbar akan terus melanjutkan upaya perlindungan populasi dan habitat orangutan di Kalbar, baik di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan konservasi,” tutup Wiwied.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/14/183057078/bksda-kalbar-pastikan-cuplikan-orangutan-melawan-ekskavator-adalah-video

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke