BANGKA, KOMPAS.com-Sebanyak empat daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat dan Kota Pangkalpinang dilaporkan terpapar kabut asap pada Jumat (6/10/2023).
Penyebab utama kabut asap diduga dari lahan gambut yang terbakar seluas 55 hektar di Kelurahan Padang Mulia, Bangka Tengah.
Selain itu, kabut asap diduga berasal dari kiriman provinsi lain, khususnya untuk wilayah Bangka Barat yang berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan.
Baca juga: Kabut Asap Selimuti Bangka Belitung, Sekolah Daring Dipersiapkan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, memasuki hari keempat api yang membakar lahan belum berhasil dipadamkan dikarenakan lahan bergambut.
Tim pemadaman kebakaran lintas instansi telah dikerahkan siang maupun malam hari.
"Karena kondisinya kering, api menjalar dengan cepat. Hingga saat ini total luas lahan gambut yang terbakar di kawasan tersebut mencapai 55 hektar," ujar Mikron pada awak media di Pangkalpinang, Jumat malam.
Mikron mengungkapkan, untuk di daerah Mentok, Kabupaten Bangka Barat juga terpantau cuaca mendung yang disebabkan kabut asap.
Namun kabut asap itu diduga kiriman dari Sumatera Selatan. Sebab di sana sedang terjadi kebakaran rawa gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Banyuasin.
Baca juga: Kabut Asap Karhutla Selimuti Bangka Tengah, Jalan sampai Ditutup
Sementara untuk kabut asap yang berasal dari lahan gambut di Bangka Tengah, berdampak pada wilayah Kota Pangkalpinang dan Bandara Depati Amir.
Di seputaran bandara terpantau kabut asap yang mulanya tipis, kemudian terlihat cukup jelas saat siang harinya.
Terkait kabut asap di dekat bandara, kata Mikron, belum berdampak pada penerbangan.
Hingga Jumat malam, aktivitas bandara masih dilaporkan normal.