Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Ratusan Warga di Sikka Konsumsi Air dari Batang Pisang

Kompas.com - 04/10/2023, 14:04 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Ratusan warga di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa mengonsumsi air dari batang pisang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini telah berlangsung sejak Agustus 2023.

Tidak ada pilihan lain bagi warga. Sebab, air tangki yang mereka beli telah habis terpakai. Sementara, di wilayah itu sedang mengalami kekeringan akibat tidak ada sumber mata air.

"Kita mau beli air tangki, tapi ekonomi yang pas-pas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi satu tangki ukuran 5.000 liter harganya Rp 250.000," ungkap Yoseph Rizal (32), warga Dusun Klotong, saat dihubungi, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Sempat Dinonaktifkan karena Dugaan Pelecehan, AKP F Kembali Jabat Kasat Lantas Polres Sikka

Yoseph menuturkan, untuk mendapat air dari pohon pisang bukan perkara mudah. Saban hari mereka mencari pohon pisang segar di sekitar rumah dan kebun.

Setelah dapat, pohon pisang itu ditebang, lalu dilubangi untuk menampung air. Kemudian dibiarkan seharian agar air bisa tertampung.

Baca juga: 3 Kampung di Sikka Belum Teraliri Listrik, PLN: Kita Ajukan Tahun Ini

Yoseph mengungkapkan, wilayahnya tidak memiliki sumber mata air. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka memanfaatkan air tadah hujan.

"Tapi kalau musim kemarau seperti sekarang ini kami susah. Kami tidak ada air, terpaksa manfaatkan pohon pisang dari kebun dan di sekitar pekarangan rumah," pungkasnya.

Kepala Dusun Klotong, Hermiana Hamseh mengungkapkan, sedikitnya ada 250 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih.

Kondisi ini lantaran pasokan air tadah hujan di rumah-rumah warga terus berkurang, bahkan ada yang sudah habis terpakai.

"Warga yang punya uang lebih bisa membeli air tangki seharga Rp 300.000 agar bisa digunakan untuk kebutuhan setiap hari, kalau yang lain konsumsi air batang pisang," ucapnya.

Hermiana berharap agar pemerintah bisa membantu menyalurkan air bersih di wilayah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com