Salin Artikel

Kekeringan, Ratusan Warga di Sikka Konsumsi Air dari Batang Pisang

SIKKA, KOMPAS.com - Ratusan warga di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa mengonsumsi air dari batang pisang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini telah berlangsung sejak Agustus 2023.

Tidak ada pilihan lain bagi warga. Sebab, air tangki yang mereka beli telah habis terpakai. Sementara, di wilayah itu sedang mengalami kekeringan akibat tidak ada sumber mata air.

"Kita mau beli air tangki, tapi ekonomi yang pas-pas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi satu tangki ukuran 5.000 liter harganya Rp 250.000," ungkap Yoseph Rizal (32), warga Dusun Klotong, saat dihubungi, Rabu (4/10/2023).

Yoseph menuturkan, untuk mendapat air dari pohon pisang bukan perkara mudah. Saban hari mereka mencari pohon pisang segar di sekitar rumah dan kebun.

Setelah dapat, pohon pisang itu ditebang, lalu dilubangi untuk menampung air. Kemudian dibiarkan seharian agar air bisa tertampung.

Yoseph mengungkapkan, wilayahnya tidak memiliki sumber mata air. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka memanfaatkan air tadah hujan.

"Tapi kalau musim kemarau seperti sekarang ini kami susah. Kami tidak ada air, terpaksa manfaatkan pohon pisang dari kebun dan di sekitar pekarangan rumah," pungkasnya.

Kepala Dusun Klotong, Hermiana Hamseh mengungkapkan, sedikitnya ada 250 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih.

Kondisi ini lantaran pasokan air tadah hujan di rumah-rumah warga terus berkurang, bahkan ada yang sudah habis terpakai.

"Warga yang punya uang lebih bisa membeli air tangki seharga Rp 300.000 agar bisa digunakan untuk kebutuhan setiap hari, kalau yang lain konsumsi air batang pisang," ucapnya.

Hermiana berharap agar pemerintah bisa membantu menyalurkan air bersih di wilayah mereka.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/04/140428878/kekeringan-ratusan-warga-di-sikka-konsumsi-air-dari-batang-pisang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke