Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Kabut Asap Karhutla di Kampar Riau Makin Pekat

Kompas.com - 04/10/2023, 12:26 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti wilayah Riau, Rabu (4/10/2023).

Asap karhutla di Riau bukan hanya berasal dari kebakaran di Riau, tetapi diperparah asap kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan.

Pantauan Kompas.com di wilayah Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, pada pukul 09.00 WIB, kondisi kabut asap sangat pekat.

Pengendara sepeda motor menerobos kabut asap karhutla di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/10/2023) pagi.KOMPAS.COM/IDON Pengendara sepeda motor menerobos kabut asap karhutla di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/10/2023) pagi.

Tampak pengendara sepeda motor yang melintas di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, sudah banyak yang memakai masker. Bau asap kebakaran gambut itu terasa menyengat di hidung.

Warga mengaku merasa sesak napas akibat menghirup asap.

Baca juga: Cerita Orangtua di Jambi Tetap Sekolahkan Anaknya meski Dilanda Kabut Asap

"Pagi ini asap makin pekat dari sebelumnya. Udara rasanya makin tak enak dihirup," akui Yesi (34), warga Desa Rimbo Panjang saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.

Yesi mengaku sudah dua hari ini merasakan sesak saat pergi bekerja.

Sehingga, dia harus menggunakan masker saat berada di luar.

Tim gabungan TNI, Polri dan Manggala Agni berjibaku memadamkan api karhutla di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/10/2023).KOMPAS.COM/IDON Tim gabungan TNI, Polri dan Manggala Agni berjibaku memadamkan api karhutla di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (4/10/2023).

"Dua hari ini sudah sesak napas rasanya karena asap. Saya pagi berangkat kerja ke kantor desa, sangat terasa asapnya. Baunya menyengat. Makanya saya pakai masker," kata Yesi.

Selain di Kampar, kabut asap juga menyelimuti Pekanbaru.

Seorang pengendara ojek online (ojol), Ade Fiandra mengaku bahwa kabut asap sudah mengganggu.

Siswa SD Negeri 105 Pekanbaru memakai masker saat belajar di kelas, karena menghindari paparan kabut asap karhutla, Rabu (4/10/2023).KOMPAS.COM/IDON Siswa SD Negeri 105 Pekanbaru memakai masker saat belajar di kelas, karena menghindari paparan kabut asap karhutla, Rabu (4/10/2023).

"Sudah mengganggu asapnya. Saya hampir setiap hari keluar cari orderan, terasa sekali asapnya. Makanya saya pakai masker kalau kerja," kata Ade saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.

Meski menelan kabut asap, Ade tetap pergi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga: Cerita Warga Pekanbaru Kembali Telan Asap Karhutla

"Ya, tetap kerja. Asapnya pekat pada pagi hari, kalau sudah sidang mulai berkurang," sebut Ade.

Kemudian, beberapa sekolah di Kota Pekanbaru sudah menganjurkan siswa untuk menggunakan masker.

Sementara itu, untuk mencegah asap terus bertambah, tim Satgas Karhutla Riau tengah berjibaku memadamkan api. Salah satu titik api berada di Kabupaten Kampar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah Belasan Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah Belasan Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com