BENGKULU, KOMPAS.com - Kemarau yang melanda Bengkulu tiga bulan terakhir ini mengakibatkan sejumlah bunga rafflesia di Desa Lubuk Resam, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, tak mekar sempurna.
Gupardi, salah seorang pemerhati rafflesia menjelaskan, bunga yang ia tanam tersebut tak mekar sempurna alias masih dalam bentuk bongkol. Padahal menurut perhitungannya, dalam minggu ini bunga itu mekar.
"Bunganya tidak mekar harusnya sempurna mekar namun yang terjadi justru calon bunga menjadi layu. Ini karena kekurangan air akibat kemarau melanda sejak tiga bulan ini," jelas Gupardi, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Tol Bengkulu–Taba Penanjung, Jalan Tol Pertama di Bumi Rafflesia
Gupardi melanjutkan, di kebun miliknya terdapat beberapa bongkol atau calon bunga yang akan mekar dalam beberapa bulan ke depan.
Apabila hujan tak segera turun, dapat dipastikan bongkol bunga tidak akan mekar sempurna.
"Kalau tidak hujan mengancam tak mekar bahkan bisa layu-lalu mati," ujar Gupardi.
Baca juga: Mengapa Bengkulu Dijuluki Bumi Rafflesia?
Kekhawatiran Gupardi tidak hanya pada bongkol yang tak mekar, lebih dari itu ia mengkhawatirkan tanaman dan inang bunga rafflesia yang selama ini ia tanam, mati.
"Saya khawatir tanamannya mati kalau hujan tak segera turun. Padahal saya sudah bertahun-tahun belajar menanam bunga rafflesia," ungkapnya.
Gupardi merupakan salah seorang petani yang giat melestarikan tanaman bunga rafflesia di Bengkulu. Bersama masyarakat desa ia belajar menanam bunga langka tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.