5 Siswa SMK Terseret Ombak di Manggarai Timur, 1 Meninggal dan 4 Masih Dirawat

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Lima orang siswa SMK Negeri 2 Elar, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, terseret arus saat berenang di Pantai Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara, pada Kamis (28/9/2023).

Satu dari lima siswa tersebut meninggal dunia. Empat lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Para siswa dan guru SMKN 2 Elar berada di Dampek untuk mengikuti liga pelajar.

Baca juga: Produktivitas Kopi Manggarai Timur NTT Anjlok akibat Perubahan Iklim

Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman menjelaskan, peristiwa itu berawal para guru bersama siswa SMK Negeri 2 Elar pergi ke Pantai Dampek dengan tujuan mandi pada pukul 14.30 Wita.

Mandi di laut itu, kata Agus, merupakan agenda di luar kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia liga pelajar tingkat SMK se-Kabupaten Manggarai Timur.

Baca juga: Kejaksaan Kembali Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Proyek Air Minum di Manggarai Timur

"Para guru bersama siswa-siswi pergi mencari siput di Pantai Dampek. Setibanya di Pantai Dampek lima orang dari jumlah kurang lebih belasan orang langsung mandi. Saat sedang mandi, tiba-tiba lima orang terseret arus hingga tenggelam," jelas Agus saat dihubungi Kamis malam.

Saat terseret arus, salah satu korban atas nama Yuliana Pau teriak minta tolong. Pada saat itu siswa yang sedang mandi dan para guru langsung membantu menyelamatkan para korban.

Mereka lalu menggendong para korban dan langsung diantar ke Puskesmas Dampek untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Satu korban meninggal dunia, empat lainnya masih dalam perawatan medis," ungkap dia.

Ia mengatakan, saat ini korban yang meninggal dunia masih disemayamkan di Puskesmas Dampek. Sedangkan keempat korban lainnya masih dirawat di Puskesmas Dampek.

Sementara itu, untuk biaya pengobatan dan perawatan serta pemulangan jenazah ke Elar semua biaya ditanggung oleh panitia liga pelajar tingkat SMK se-Kabupaten Manggarai Timur.