Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Pengganti Dirinya Bisa Lanjutkan Program Kerjanya

Kompas.com - 20/09/2023, 18:40 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pemimpin yang menggantikan dirinya memiliki visi misi konsisten dan keberlanjutan program kerjanya.

Hal ini disampaikan, saat menyampaikan arahan ke Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) yang dipersiapkan untuk mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Saya tidak pernah bosan menyampaikan bahwa tantangan ke depan sangat tidak mudah. Tapi tantangan tersebut bisa, kita jadikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk melompat maju," kata Jokowi, pada Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Jokowi: Perdamaian Tidak Boleh Koyak karena Pemilu

Pesta demokrasi akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Jokowi menduga potensi ketengan masyarakat pasti akan ada.

Sebab, perbedaan pendapat, pilihan hingga keinginan untuk menang juga akan menyelimuti Pemilu 2024.

Meskipun demikian, Jokowi yakin masyarakat Indonesia telah dewasa menghadapi pemilu. Melihat sejarah Indonesia telah melewati 5 kali Pemilu.

"Tidak boleh terbelah karena Pemilu. Perdamaian juga tidak boleh koyak karena Pemilu.Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan dalam demokrasi," paparnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Bangsa Indonesia Sudah Dewasa Hadapi Pemilu 2024

Oleh karena itu, Jokowi menginginkan pemimpin pengganti dirinya bisa melanjutkan program kerjanya untuk membawa masyarakat Indonesia lebih baik.

"Asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan dan yang sudah kita lakukan," kata Jokowi.

Dia juga menyampaikan perumpamaan untuk tidak kembali ke titik nol atau awal pembangunan Indonesia.

"Jangan sampai saat ganti pemimpin ganti visi sehingga kita harus mulai dari awal lagi. Sudah SMP sudah SMA ganti pemimpin ganti lagi. Sehingga mulai dari SD, SMP, SMA Universitas S1, S2, dan seterusnya," katanya.

Sebab menurutnya, pemimpin pengganti dirinya harus memiliki pemikiran dan ketegasan yang berani untuk kepentingan Indonesia.

"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten berani mengambil keputusan, berani resiko, berani menghadapi siapapun dan negara manapun," tegasnya.

"Untuk kepentingan bangsa dan negara. Bangsa ini bukti pemimpin yang mempersatukan. Mampu melayani rakyat. Mampu bekerja makro, bekerja mikro dan mampu bekerja detail. Karena tidka mungkin kita berfikiran makro," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com