Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Kompas.com - 20/09/2023, 12:22 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata yang alami dan asri, baik dari wisata bahari, alam, dan budaya.

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengatakan, Kabupaten Sumba Timur memiliki beberapa destinasi unggulan dengan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A) yang cukup memadai.

Saat ini, Kabupaten Sumba Timur memiliki 17 kampung tradisional dengan bermacam atraksi wisata, seperti kuburan megalitik, penji, gaya hidup masyarakat adat, tarian tradisional, ritual-ritual adat, serta pembuatan tenun ikat dan songket tradisional.

“Pengembangan potensi sumber daya lokal melalui desa wisata merupakan salah satu strategi kebijakan untuk meningkatkan potensi dan kapasitas sumber daya lokal di bidang pariwisata,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (19/9/2023). 

Baca juga: Bertemu Gubernur NTT, Menteri KP Bahas Pembangunan Shrimp Estate di Sumba Timur

Khristofel mengatakan, masyarakat Sumba Timur masih tetap menghargai ikatan kebersamaan yang memungkinkan adanya sikap saling menolong, termasuk terhadap para pengunjung atau pendatang dari luar. 

“Sikap masyarakat ini menjadi pesona tersendiri sehingga para pengunjung atau pendatang di daerah ini merasa seperti di rumahnya sendiri,” katanya.

Dia menyebutkan, pihaknya juga menerapkan sustainable tourism development (pembangunan pariwisata berkelanjutan).

“Pada intinya, pembangunan pariwisata yang tanggap terhadap minat wisatawan dan keterlibatan langsung dari masyarakat setempat dengan tetap menekankan upaya perlindungan dan pengelolaannya yang berorientasi jangka panjang dalam community based tourism (CBT),” katanya. 

Khristofel menjelaskan, untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan, diperlukan upaya diversifikasi destinasi wisata yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian seni budaya, dan ramah lingkungan.

Baca juga: Tangis Gubernur Viktor Laiskodat Saat Serahkan Jenazah Sekda NTT kepada Bupati Sumba Timur

Dalam menjalankan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan, Pemkab Sumba Timur menekankan empat prinsip, yaitu layak secara ekonomi (economically feasible), berwawasan lingkungan (environmentally feasible), dapat diterima secara sosial (socially acceptable), dapat diterapkan dengan memanfaatkan teknologi (technologically appropriate).

Selain wisata budaya, Kabupaten Sumba Timur juga memiliki destinasi wisata bahari unggulan, antara lain 18 pantai eksotis dengan berbagai atraksi, seperti diving, snorkeling, selancar (surfing), memancing (fishing), hingga wisata di pulau terluar.

Kabupaten beriklim sabana tropis itu juga diberkahi dengan bentang alam yang menawan, seperti wisata padang savana, agrowisata, ekowisata, geopark, taman nasional, perbukitan, hingga 44 air terjun.

Upaya pelestarian lingkungan dan budaya

Lebih lanjut, Khristofel mengatakan, pihaknya berupaya melestarikan lingkungan yang asri di Sumba Timur melalui gerakan menanam pohon dengan program “Berhias” dan slogan “One Man, One Tree”.

Baca juga: Presiden Jokowi Tanam Sorgum di Sumba Timur, NTT

“Gerakan ini mengajak satu orang minimal menanam dan memelihara satu pohon sampai bertumbuh di kantor, sekolah, dunia usaha, dan lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Pemkab Sumba Timur melalui pemerintah desa dan pengelola destinasi wisata juga menyiapkan tempat-tempat sampah dan melarang wisatawan membuang sampah sembarangan di destinasi wisata.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com