Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangan Terborgol dan Wajah Menunduk, Ini Tampang Pimpinan Ponpes yang Lecehkan Santriwati di Semarang

Kompas.com - 08/09/2023, 14:15 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Rombongan polisi mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi yang berada di Kelurahan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Polisi juga membawa Bayu Aji Anwari sebagai pimpinan pondok yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan kepada para santriwati.

Dengan wajah menunduk dan tangan terborgol, Bayu Aji menunjukkan ruang bawah tanah yang ada di ruang pondok di Lempongsari Semarang sekitar pukul 10.25 WIB.

Baca juga: Pimpinan Ponpes di Semarang Jadi Tersangka Pencabulan, Tetangganya: Kaget, Tak Menyangka

Polisi juga sempat menanyakan CCTV yang berada di salah satu kamar mandi pondok tersebut. Namun belakangan tersangka membantah adanya CCTV yang berada di kamar mandi.

Pujiastuti, warga yang rumahnya berdekatan dengan pondok tersebut mengaku kaget mendapatkan kabar jika Bayu Aji menjadi tersangka pelecehan seksual kepada para santriwati.

"Kaget, tak menyangka," kata dia saat ditemui di dekat lokasi kejadian, Jumat (8/9/2023).

Dia menjelaskan, Bayu Aji merupakan seorang yang cenderung tertutup dan tidak neko-neko. Saat ini, para santri yang tinggal di rumah tersebut juga sudah tidak ada.

"Dulu ada sekitar 20 orang yang tinggal," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Lempongsari, Alam mengaku kaget setelah mendengar adanya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Bayu Aji.

Baca juga: Pimpinan Ponpes yang Lecehkan Santri di Semarang Ditangkap di Bekasi, Sudah Jadi Tersangka

"Kaget ada kasus pelecehan seksual," kata dia saat ditemui di rumahnya.

Dia menjelaskan, rumah yang digunakan untuk menginap sejumlah santri itu sudah kosong sejak 2021. Istri Bayu Aji juga sempat berpamitan kepadanya.

"Katanya mau ke rumah orangtuanya. Tapi tak kembali," ujar dia.

Selama tinggal di Lempongsari, Bayu Aji dan istrinya memang jarang berkumpul dengan warga seperti kegiatan kerja bakti dan kegiatan PKK. "Jarang berangkat kalau ada kegiatan," ungkap Alam.

Selama masih beraktivitas, pondok tersebut berisi santri laki-laki dan perempuan. Selain itu, pondok yang dipimpin oleh Bayu Aji itu juga mengadakan acara rutinan.

Baca juga: Ruang Bawah Tanah Milik Pimpinan Ponpes di Semarang Digunakan untuk Cabuli Santriwati

"Tapi yang datang dari luar kota semua. Warga sini jarang yang ikut," paparnya.

Dia mengaku pernah masuk ke pondok tersebut. Menurutnya, rumah yang dijadikan pondok itu tidak terlalu lebar.

"Kata warga itu di bawahnya ada gorong-gorong (ruang bawah tanah) yang dikasih kamar-kamar," kata dia.

Seperti diketahui, saat ini Bayu Aji sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus pelecehan seksual ke santriwatinya. Tersangka mengaku sudah melakukan perbuatan yang sama kepada dua santri lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang Akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com