KOMPAS.com - Warga Rempang Galang, Batam Kepulauan Riau memblokade jalan dan menghalangi masuknya aparat gabungan yang hendak memasang patok kawasan Rempang guna pembangunan proyek strategis sebagai upaya mendongkrak sektor pariwisata pada Kamis (7/9/2023).
Untuk membubarkan massa, aparat kepolisian melepaskan gas air mata. Selain itu para petugas juga memberikan tembakan peringatan ke udara berkali-kali.
Tembakan peringatan tersebut membuat beberapa warga mundur lebih jauh.
Pada Kamis malam pukul 19.21 WIB, aparat gabungan di lokasi menyingkirkan kayu yang melintang di badan jalan dan ban terbakar ke pinggir.
Ada sisa pembakaran yang membumbung ke udara. Petugas kemudian maju ke area Simpang Sembulang, Kecamatan Galang.
Dikutip dari Tribun Batam, pada Kamis malam terlihat petugas kepolisian menggiring pria yang bertelanjang dada yang dicurigai sebagai provokator.
Ia diamankan bersama botol yang diduga sebagai bol molotov.
"Kau yang tadi lempar barang ini ke kami kan,"tanya petugas kepolisian menginterogasi terduga provokator tersebut.
Pria tersebut mengatakan dengan tegas bahwa ia sama sekali bukan provokator seperti yang dituduhkan. Ia juga menolak mengakui botol diduga bom molotov adalah miliknya.
Sementara itu bau asap pekat gas air mata menyelimuti jalanan dan udara Trans Barelang, Simpang Sembulang, Kecamatan Galang pada Kamis malam.
Baca juga: Detik-detik Siswa Histeris dan Pingsan Saat Bentrok Polisi Vs Warga Rempang, Terkena Gas Air Mata
Di lokasi asap pekat hasil pembakaran kayu hingga ban mobil membubung di udara.
Di tengah temaram lampu, suara polisi memperingati warga agar berhenti melalukan perlawanan dan segera pulang ke rumah masing-masing terus bergaung.
Pantauan Tribunbatatam.id, warga tak mengindahkan himbauan dan peringatan tersebut. Perlawanan terus dilakukan warga hingga pukul 19.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Polisi Kembali Amankan Seorang Warga, Diduga Bawa Bom Molotov
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.