Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kades Nekat Bongkar Jalan, Pemdes di Purworejo Hanya Diam, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/09/2023, 16:34 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Geger mantan Kepala Desa Ketangi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), membongkar jalan yang sudah dibangun. Bahkan kejadian ini viral di media sosial. 

Meski demikian, pihak desa desa mengaku tidak bisa mengambil keputusan apa pun terkait kejadian tersebut. Pasalnya persoalan itu telah lama bergulir dan sudah ditangani oleh Pemkab Purworejo.

"Untuk pembongkaran jalan, kami tidak menyetujui dan juga tidak menolak hal itu. Kami diam karena tidak tahu harus melakukan apa," kata PJ Kepala Desa Ketangi Iman Wantolo sata ditemui dikantornya pada Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Mantan Kades Bongkar Jalan Beton karena Merasa Dirugikan hingga Dipenjara, Pemdes Tunggu Keputusan Pemkab Purworejo

Pihak desa menyebut saat ini pihaknya tengah menunggu kajian dari Pemkab Purworejo. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu sejumlah pihak terkait sudah melakukan mediasi.

"Kami sudah menyerahkan (persoalan ini) ke Pemkab Purworejo. Kemarin sekitar bulan Maret sudah ada mediasi di kecamatan," kata Iman.

Atas kejadian pembongkaran tersebut, Iman menyebut masyarakat menanggapinya dengan beragam. Sebagaian ada yang mendukung dan sebagian lagi menolak tindakan tersebut karenanya merugikan warga.

"Banyak responsnya. Ada yang melarang. Ada juga yang mengatakan enggak apa-apa dibongkar, nanti dibangun lagi. Ada yang bilang seperti itu," kata Iman.

Dia pun telah meminta agar warga tetap tenang karena persoalan pembongkaran jalan ini sudah ditangani pihak Pemkab Purworejo. 

"Semoga Desa Ketangi tetap damai saja mas. Jangan sampai ada perselisihan antarkelompok, apalagi saat ini sedang ada Pilkades," harap Iman.

Diberitakan sebelumnya, Ambyah Panggung Sutanto, mantan Kepala Desa (Kades) Ketangi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo membongkar jalan beton di desanya.

Hal itu lantaran Ambyah merasa dirugikan oleh hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2016-2017 yang tidak menyebutkan nilai fisik sejumlah bangunan yang dibangun saat dirinya menjadi Kades.

Akibatnya, ia harus mendekam di penjara lantaran diduga melakukan korupsi dana desa (DD). Karena hal itu, Ambyah kemudian nekat membongkar jalan beton di desanya yang pernah dirinya bangun sebagai sandra.

"Mereka (BPKP) menghitung kerugian negara dari aliran dana saja tanpa menghitung bangunan fisik, dari puluhan kegiatan fisik dan nonfisik hanya 3 yang diperhitungkan. Maka dari itu beberapa bangunan fisik saya sandra dan saya bongkar," kata Ambyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com