ACEH, KOMPAS.com - Namanya Tabsyir Masykar. Ia merupakan pakar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh, Aceh Barat.
Meski sibuk sebagai dosen, ia tetap tidak melupakan anak-anak di daerahnya. Tabsyir tetap menjadi guree aleh ba (guru alif ba) di Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Kabupaten Aceh Barat.
Bersama keluarganya, alumni Al Azhar dan Universitas Omdurman Sudan ini mendirikan sebuah balai pengajian "Jambo Raudhatul Qur'an" bagi anak-anak di desanya.
Baca juga: Polisi Hentikan Penyidikan Kecelakaan di Aceh yang Tewaskan 5 Orang
Ia bertekad memberantas buta huruf Al-Qur'an di kampung halamannya.
Di atas Balee itu kini ada puluhan anak belajar Al-Qur'an dari mulai alif ba, tajwid, dan ilmu agama dasar lainnya. Pengabdiannya di pedalaman memberikan dampak yang lebih besar dan bermakna.
Setiap hari, Tabsyir membagi ilmu dan waktu dengan mereka. Meskipun hidup sederhana, rasa syukur dan kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah anak-anak itu, yang kini merasa terhubung dengan ajaran agama, mauidhah dan hikmah yang lebih dalam.
Baca juga: Kisah Sukses Wulan, Mantan PMI di 3 Negara, Kini Pasarkan Petai hingga Keripik ke Luar Negeri
Tabsyir juga aktif menyampaikan dakwah dari mimbar ke mimbar dan pengajian sejak tahun 2015.
Namun balai pengajian itu tak pernah ia tinggalkan, meski di tengah kesibukannya. Bahkan ia telah mengurangi jadwal di luar agar bisa lebih fokus mengajar di Balee itu.
"Sebagai seorang muslim tentu apapun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridhaan Allah," ujar Tabsyir dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).
Ia melihat, banyak anak-anak di sekitar tempat tinggalnya yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Begitupun orangtuanya.
"Jadi saya termotivasi untuk membuka balai pengajian untuk anak-anak dan orangtuanya," tutur dia.
Pria kelahiran Banda Aceh tahun 1987 ini sehari-hari merupakan dosen Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di STAIN Meulaboh, Aceh Barat.
Ia menghasilkan cukup banyak penelitian. Seperti Paradoks of Protective Behaviors Among Muslim Men During The Early Stage of Covid-19 Pandemic in Aceh.
Kemudian Implikasi Penerapan Syariat Islam pada Sektor Pariwisata di Kabupaten Simeulue, Perspektif Imam Al Qurtubi dalam Penafsiran Surat Al Maidah ayat 89 tentang Kifarat, dan lainnya.
Dia juga penulis Jurnal Terindeks Scopus di Lingkungan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Kesibukannya sebagai seorang pengajar di kampus tak menyurutkan langkahnya untuk mengabdi pada masyarakat.
Kini, Alumni Ruhul Islam Anak Bangsa ini sedang mengikuti seleksi tahap akhir Progam Beasiswa S3 BIB Kemenag 2023 ke Universitas King Abdul Aziz Saudi dan pilihan kedua Yordania.
"Sebagai seorang dosen, saya menyadari pentingnya membagi waktu antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.