KOMPAS.com-Sekitar 5 ton batu bara mengotori pesisir Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Barat Bukhari mengatakan, bongkahan batu bara tersebut diduga tumpah dari kapal tongkang yang berada di laut.
Kemudian material tersebut terbawa ke pesisir pantai di kawasan Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo.
Baca juga: Tambang Batu Bara Ilegal di Hutan Bengkulu Dibongkar, Sudah Hasilkan Ratusan Ribu Ton
DHLK Aceh Barat akan memeriksa sampel batu bara itu untuk memastikan sumbernya.
“Sampel batu bara yang tumpah dan berada di pesisir pantai ini sudah kita ambil dan kita kirim ke laboratorium,” kata Bukhari di Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (14/3/2023), seperti dilansir Antara.
Menurut Bukhari, selama ini material batu bara diproduksi oleh PT Mifa Bersaudara yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Selain itu material batu bara juga didatangkan dari luar Aceh guna keperluan produksi pembangkit listrik PLTU 1-2 Nagan Raya, Aceh.
Sepanjang Selasa (14/3/2023), bongkahan batu bara yang selama ini memenuhi ratusan meter pesisir pantai di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, telah mulai dibersihkan oleh masyarakat sekitar.
Baca juga: Truk Batu Bara Dilarang Masuk Kota Jambi, Ada Denda Rp 50 Juta
Mereka mengumpulkan material itu ke karung dalam jumlah banyak.
Aksi pengumpulan batu bara oleh masyarakat tersebut dilakukan atas koordinasi sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang ada di Kabupaten Aceh Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.