KOMPAS.com - Salah satu kuliner khas asal Indonesia yang cita rasa dan kelezatan telah terkenal sampai ke mancanegara adalah sate.
Umumnya sate terbuat dari potongan daging yang ditusuk dengan tusukan sate untuk kemudian dibakardi atas bara api.
Baca juga: 5 Sajian Teh Khas Indonesia, dari Teh Tarik hingga Teh Ginastel
Sajian sate juga memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi kedatangan orang asing ke Indonesia.
Dilansir dari laman Bobo.id, sejarah sate di nusantara bermula pada abad ke-19 dengan kedatangan pedagang Muslim Tamil dan Gujarat.
Baca juga: 10 Jamu Khas Indonesia dan Khasiatnya
Istilah sate juga diperkirakan berasal dari kata ‘catai’ yang dalam bahasa Tamil yang artinya daging.
Para pendatang memperkenalkan olahan daging yang dibakar yang disebut kebab dan mengubah cara mengolah daging masyarakat setempat yang hanya dapat mengolah daging dengan cara direbus.
Baca juga: Sate Kere, Perbedaannya di Yogyakarta dan Solo
Kuliner sate terus berkembang dan memiliki beraneka ragam sajian yang otentik di tiap wilayah.
Beberapa daerah di Indonesia dikenal memiliki sajian sate yang khas, baik dari bahan, bumbu, cara pengolahan, hingga penyajian.
Berikut adalah ragam jenis sate khas dari Indonesia serta daerah asalnya.
Sate padang adalah sajian kuliner khas Minang, terutama dari daerah Pariaman, Padang Panjang.
Dilansir dari laman Kemendikbud, sajian sate padang tak diketahui kapan ditemukan atau pertama kali dibuat.
Ciri khas sate padang yaitu berbahan dasar daging, lidah, atau jeroan sapi dengan aroma bumbu yang kaya rempah serta sedikit pedas.
Sate Kerang adalah salah satu kuliner khas Medan, Sumatera Utara yang kerap dijumpai di warung-warung.
Sate kerang memiliki bumbu berempah yang rasanya sekilas mirip dengan cita rasa rendang.
Daging kerang yang besar yang gurih dan empuk dengan sedikit rasa pedas membuat banyak orang menyukainya.
Tak jarang, sate kerang dijadikan oleh-oleh yang dibawa wisatawan selepas mengunjungi Kota Medan.
Sate maranggi adalah sajian sate khas Jawa Barat, tepatnya daerah Purwakarta.
Bahan dasar sate maranggi adalah daging sapi atau kambing yang dibumbui dengan ketumbar, bawang merah, bawang putih, garam, dan kecap.
Setelah dibakar di atas arang, sate maranggi akan disajikan bersama acar, sambal tomat atau sambal oncom, serta nasi.
Sate kelinci menjadi salah satu sajian sate khas Jawa Tengah yang dapat ditemui di daerah Tawangmangu dan Banyumas.
Sajian sate kelinci hampir sama dengan sate ayam, yaitu disajikan bersama lontong dan disiram dengan bumbu kacang yang manis dan gurih.
Sebagai tambahan, di atasnya akan ditambah taburan bawang goreng dan apabila ingin lebih pedas maka juga akan ditaburi irisan cabe rawit merah.
Perbedaan sate kelinci dengan sate ayam ada pada tekstur dagingnya. Sate ayam lebih lembut, sementara sate kelinci lebih kenyal.
Sate kelinci juga dikenal minim lemak sehingga rendah kolesterol dan ramah bagi penderita diabetes.