Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Perbatasan, Pilih Berobat ke Malaysia karena Desa Masih Terisolasi

Kompas.com - 18/08/2023, 10:37 WIB
Hendra Cipta,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

DESA Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), adalah satu di antara desa yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia.

Memiliki 10 dusun, sebagian besar wilayah desa berpenduduk lebih dari 3.000 jiwa ini masih terisolasi dari Kecamatan Entikong. Justru, desa ini sangat dekat ke perkampungan warga Malaysia.

Satu di antara warga Desa Suruh Tembawang, Hendra (37 tahun), mengatakan, kondisi tersebut membuat warga desanya yang sakit cukup parah akan dibawa berobat ke Kuching, Malaysia.

"Kalau yang sakit lumayan parah, tidak ada pilihan lain, pasti dibawa ke Malaysia, karena jaraknya hanya kurang dari satu jam (perjalanan)," kata Hendra saat ditemui di Entikong, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Harga Jual Lebih Mahal, Komoditas Pertanian Warga Perbatasan Dijual ke Malaysia

Hanya bila sakit warga sebatas demam, misalnya, pengobatan dilakukan memakai obat kampung atau dibawa ke bidsan desa. 

"Bidannya ada, karena memang warga sini juga," ujar Hendra.

Menurut Hendra, sebenarnya di Desa Suruh Tembawang pernah ada Pondok Bersalin Desa (Polindes). Namun, Polindes Suruh Tembawang ini terbengkalai dan sudah tidak ditempati sejak 2017.

Penampakan Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, yang terbengkalai dan dipenuhi rerumputan. Gambar diterima redaksi Kompas.com pada Rabu (16/8/2023).DOK PRIBADI/HENDRA Penampakan Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, yang terbengkalai dan dipenuhi rerumputan. Gambar diterima redaksi Kompas.com pada Rabu (16/8/2023).

Seluruh halaman bahkan di dalam bangunan tersebut ditumbuhi rerumputan.

"Bidan tinggal di rumah pribadinya," ujar Hendra.

Plang Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat yang sudah sulit terbaca. Polindes ini terbengkalai dan tak digunakan sejak 2017. Gambar diterima Redaksi Kompas.com pada Rabu (16/8/2023).DOK PRIBADI/HENDRA Plang Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat yang sudah sulit terbaca. Polindes ini terbengkalai dan tak digunakan sejak 2017. Gambar diterima Redaksi Kompas.com pada Rabu (16/8/2023).

Menurut Hendra, Desa Suruh Tembawang memiliki wilayah yang luas dan terpisah antara satu dusun dan dusun yang lain.

Baca juga: Pesan Peringatan Kemerdekaan di Entikong: Perbatasan Harus Jadi Episentrum Ekonomi

Akses terdekat dari Entikong ke desa ini adalah ke Kantor Desa Suruh Tembawang. Itu juga butuh empat jam waktu perjalanan.

"Dusun-dusun lain jauh. Bisa Seharian perjalanan. Itu pun kalau cuaca bagus," terang Hendra.

Tangkap layar pemberitaan harian Kompas edisi 16 Agustus 2022 yang antara lain mengangkat persoalan layanan kesehatan dan kondisi infrastruktur di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.ARSIP KOMPAS Tangkap layar pemberitaan harian Kompas edisi 16 Agustus 2022 yang antara lain mengangkat persoalan layanan kesehatan dan kondisi infrastruktur di Desa Suruh Tembawang, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat.

Hendra berharap pemerintah segera membuatkan akses jalan yang layak dilalui bagi warganya. Karena dengan terbukanya infrastruktur, perekonomian masyarakat diyakini akan meningkat.

"Jalan itu yang lebih penting untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat," tutup Hendra.

Kondisi di kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia ini menjadi bagian dari peliputan khusus Merah Putih di Perbatasan, kolaborasi Kompas.com dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Lima jurnalis Kompas.com mendatangi lima kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) berbeda di Indonesia. PLBN Entikong adalah salah satu tujuan perjalanan dan peliputan. 

Ikuti catatan dan kisah dari perjalanan ini di liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, hanya di Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com