Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantauan Udara Menuju Krayan, Wilayah Terisolasi di Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 14/08/2023, 15:09 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com - Pada tulisan kali ini, Tim Kompas akan menyajikan gambaran perjalanan udara dari Bandara Juwata Tarakan menuju dataran tinggi Krayan, sebuah wilayah terisolasi di Kalimantan Utara, yang selama ini hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara.

Kondisi cuaca buruk membuat penerbangan tim Kompas.com yang diagendakan pukul 12.00 Wita, harus molor di sekitar pukul 14.40 Wita.

Tiket pesawat Tarakan-Krayan dibanderol dengan harga subsidi sekitar Rp 500.000 dan jenis pesawatnya adalah pesawat perintis.

Baca juga: Hormat kepada Sang Merah Putih di Perjalanan Menaklukkan Jalur Malinau-Krayan

Tim Kompas.com bersama bagian Protokol Pemprov Kaltara kemudian mengencangkan sabuk pengaman bersiap menghadapi lepas landas kapal udara yang hanya bermuatan 13 orang, termasuk 2 pilot ini.

Suara mesin dan guncangan pesawat tentu lebih terasa, karena ukurannya yang kecil membuat jarak antara mesin pesawat dan penumpang lebih dekat ketimbang pesawat penerbangan biasa.

Jika melihat ke bawah melalui ketinggian terbang pesawat perintis ini, jalur sungai berliku terlihat seperti garis pembatas antara lahan perkebunan sawit, maupun kawasan hutan di wilayah perbatasan negara.

Baca juga: Memulai Ekspedisi Menjadi Indonesia, Menengok Akses Menuju Perbatasan Krayan

Berbicara tentang Krayan, belum begitu banyak yang tahu, meski Krayan adalah wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T), namun Krayan memiliki banyak kekayaan alam melimpah.

Krayan memiliki sistem pertanian organik yang menghasilkan padi khas Adan, yang menjadi makanan favorit Sultan Hasanah Bolkiah yang merupakan Raja Brunei Darussalam.

Krayan juga mematahkan peribahasa asam di gunung, garam di lautan, dengan menjadi penghasil garam gunung yang berkualitas super.

Garam gunung Krayan memiliki keistimewaan mengikat klorofil, sehingga sayuran yang dimasak menggunakan garam Krayan warnanya tidak berubah.

Uniknya lagi, tanaman apel juga hidup dan tumbuh dengan baik di Krayan.

Selain itu, Krayan menyembunyikan destinasi wisata bak negeri atas awan, layaknya puncak Semeru, Jawa Tengah, ataupun Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Tempat yang disebut kepingan surga di batas negara itu, terletak pada ketinggian 1.475 meter di atas permukaan laut (MDPL) di Krayan Barat dan diberi nama Buduk Udan.

Membayangkan wilayah sulit dijangkau memiliki sumber daya alam yang kaya, membuat lamunan melambung, dan tak sabar untuk melihat dan menyaksikan langsung keindahan alam dan keunikan daerah terisolasi yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini.

Tak terasa, waktu menunjukkan pukul 15.40 Wita. Pesawat yang membawa kami pun mendarat dengan sukses di Bandara Yuvai Semaring, Krayan.

Dari tempat ini, tim Kompas.com akan mulai menuntaskan penasaran dengan menulis sejumlah cerita tapal batas negara, dengan ragam budaya dan keunikannya.

Ikuti dan simak terus perjalanan Tim Kompas dalam ekspedisi "Menjadi Indonesia" bersama Robertus Belarminus, Fikri Hidayat, Gitano Prayogo, Nissi Elizabeth, Lina Sujud, Yulvani Setiadi, dan Ahmad Dzulviqor. Tim Kompas.com dalam liputan ini dibekali apparel dari Eiger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com