Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Hasil Meretas, Ayah dan Anak Raup Untung Ratusan Juta, Ponsel Kapolda Jateng Jadi Korban

Kompas.com - 08/08/2023, 14:07 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Selain Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi, dua pelaku berinisial RJ (42)  dan IW (22) yang merupakan bapak anak itu juga berhasil meretas 48 ponsel korban lainnya. 

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, para korban tidak hanya berdomisili di Jateng. Melainkan juga ada dari daerah lain. 

"Tidak hanya Jawa Tengah saja, ada Jawa Timur, Sulawesi, dan Sumatera," paparnya. 

Baca juga: Polisi Sebut Ada Korban Lain dalam Kasus Peretasan Ponsel Kapolda Jateng

Dari hasil meretas, para pelaku berhasil mendapatkan keuntungan sebanyak Rp 200 juta per bulan. Penghasilan pelaku menyesuaikan dengan jumlah target yang berhasil diretas. 

"Teman-temannya korban ini percaya karena itu memang nomor asli kan," ungkap Dwi. 

Namun, lanjutnya, untuk peretasan yang dilakukan ke ponsel Kapolda Jateng para pelaku tidak sampai membobol rekening.

Pelaku hanya melakukan modus penipuan ke kontak yang tersimpan di ponsel Kapolda Jateng. 

"Kapolda itu tidak sampai bobol rekening. Hanya WhatsApp saja," imbuh dia. 

 

Cara kerja peretasan 

Dwi menambahkan, kedua pelaku sudah melakukan peretasan dengan modus penyebaran file APK tersebut  sejak awal tahun 2023.

"Mereka ini pendidikannya belum sarjana,"kata dia. 

Baca juga: Ayah dan Anak Peretas Handphone Kapolda Jateng yang Ditangkap di Sumsel Sudah Tiba di Semarang

Para pelaku melakukan peretasan dengan cara mengirimkan APK melalui aplikasi WhatsApp. Setelah berhasil melakukan peretasan, para pelaku melakukan penipuan. 

"Setelah target menginstal APK, maka aktifitas target akan termonitor oleh pelaku. Di mana salah satunya adalah notifikasi OTP login WhatsApp," paparnya. 

Notifikasi OTP tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan peretasan akun WhatsApp target dan dimanfaatkan untuk melakukan penipuan ke pihak lain. 

"Mereka mengaku-ngaku dari pihak lain seperti kerabat, marketplace, provider hingga pihak bank," ungkap Dwi.

Gelar perkara dua pelaku peretas ponsel Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Kantor Ditreskrimsus Polda Jateng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com