SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga kelurahan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meminta bantuan air bersih karena imbas cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Bambang Haryanto mengatakan, wilayah yang minta bantuan sekarang sudah bertambah menjadi tiga kelurahan.
"Ada tiga wilayah yang kekurangan air bersih seperti Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Pedurungan dan Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (2/8/2023).
Dia menjelaskan, untuk Kelurahan Jabungan dan Rowosari kondisinya memang kekurangan air karena cuaca ekstrem. Intensitas hujan yang mulai jarang terjadi juga turut berpengaruh.
"Kekurangan air karena cuaca sangat ekstrem sekali sudah lama tidak hujan," kata dia.
Permasalahan yang sama juga terjadi di Wonoplumbon. Selain karena cuaca ekstrem, saat ini panci emas atau sumber air yang ada tiga kelurahan tersebut juga sedang bermasalah.
"Panci emasnya juga kering," ujarnya.
Dia memprediksi potensi kekeringan di Kota Semarang bakal meluas seperti Tahun 2019 yang lalu. Saat ini Pemerintah Kota Semarang juga sudah melakukan beberapa antisipasi untuk mengahadapi kekeringan.
"Kelurahan Sukorejo itu juga berpotensi jika melihat data tahun 2019," ucapannya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada warga Kota Semarang untuk bijak menggunakan air. Warga juga bisa memanfaatkan air hujan yang disimpan di dalam gentong untuk persiapan mengahadapi kekeringan.
"Mari kita bijak menggunakan air bersih," ujarnya.
Baca juga: Puluhan Tahun Krisis Air Bersih, Warga Buano-Maluku Kini Gembira Berkat Sumur Wakaf Dompet Dhuafa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.