Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Buat Panik Warga, Kucing di Gajahmungkur Semarang Dipastikan Bebas Rabies

Kompas.com - 31/07/2023, 11:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah sempat dihebohkan dengan keberadaan sejumlah kucing liar di permukiman warga diduga mengalami gejala rabies.

Untuk mengantisipasi persebaran kucing liar tersebut, warga berinisiatif menangkap kucing-kucing luar tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam kandang khusus.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, sampai saat ini tidak ada kasus rabies yang ditemukan di Kota Semarang.

Baca juga: Sejumlah Kucing di Gajah Mungkur Semarang Diduga Rabies, Warga Resah

"Semarang masih bebas kasus rabies," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Senin (31/7/2023).

Dia menjelaskan, untuk kasus yang ada di Gajahmungkur sudah ditangani oleh Dispertan Kota Semarang. Kucing-kucing tersebut sudah diperiksa dan tidak ditemukan gejala rabies.

"Hewan-hewan itu tidak takut sinar dan air," kata dia.

Selain itu, air liur yang keluar dari hewan liar juga bisa disebabkan karena keracunan makanan. Untuk itu, dia meminta agar warga Kota Semarang tidak panik dengan informasi itu.

"Tidak semua yang mengeluarkan air liur itu rabies," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua RT setempat, Gunawan mengakui, keberadaan kucing-kucing yang diduga rabies itu meresahkan warganya.

"Kita lakukan penangkapan, kebetulan yang tertangkap 3 kucing, yang kelihatan indikasi rabies satu. Ada banyak kucing liar di RT kami banyak warga resah kucing pada meninggalkan kotoran di banyak rumah," tutur Gunawan di lokasi, Sabtu (26/7/2023).

"Kebetulan ada satu yang kelihatan warga itu berpenyakit. Mengeluarkan liur cukup banyak, kita tidak tahu kalau itu sebuah penyakit, baru kemudian ada satu warga identifikasi kena rabies," imbuh Gunawan.

Tak hanya itu, warga juga menyebut kucing-kucing itu berperilaku agresif. Untuk itu, warga melaporkan kasus ini ke pemadaman kebakaran (Damkar) Kota Semarang agar dibantu dalam dievakuasi.

"Cirinya itu mulutnya berliur cukup banyak, ketika kita jebak supaya bisa ditangani, jadi agak agresif melawan. Warga laporan ke damkar agar ditangani kami berharap damkar mengatasi. Kita nggak tahu harus ke siapa, ngga ada yang berani mendekat kucing berpenyakit ini," tutur dia.

Baca juga: Sudah 2 Bulan Vaksin Rabies Kosong di Sikka NTT, Ribuan Anjing Belum Divaksinasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com