Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas SAPU Upcycle, Berdayakan Anak Punk Olah Limbah Ban Dalam, Produknya Tembus Pasar Eropa

Kompas.com - 25/07/2023, 10:53 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dentuman musik keras terdengar dari sebuah rumah joglo yang ada di Jalan Kenanga, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Di joglo tersebut, terlihat beberapa orang dengan tekun sedang bekerja.

Seorang di antaranya memerkenalkan diri dengan nama Bagong. Tampak tato mengiasi tubuh dan tangan Bagong, termasuk juga wajahnya. 

"Kerja apa saja yang penting halal. Di sini malah kemampuan dan pengetahuan saya bertambah. Bisa belajar menjahit dan membuat kerajinan," kata Bagong, Sabtu (22/7/2023).

Bagong mengaku bersyukur dan merasa diterima di tempat kerjanya itu. 

"Kalau seperti saya ini tentu susah bekerja di tempat-tempat lain, bersyukur saja masih bisa kerja di sini. Teman kerja satu frekuensi, jadi obrolannya nyambung. Apalagi kerjanya juga santai," ungkapnya.

Di depan Bagong, ada pemuda berambut gondrong dengan topi bertulis Negeri Ngeri, judul lagu dari band punk Marjinal, juga sedang mengerjakan hal serupa.

"Kalau saya bagian sortir, membersihkan lem atau jahitan yang tidak rapi," kata pemuda bernama Moncost itu.

Moncost mengaku pekerjaannya saat ini sangat bermanfaat dalam pelestarian lingkungan. 

"Senang saja kerja disini, apalagi sesuai dengan jiwa saya untuk pelestarian lingkungan. Mengolah limbah menjadi benda bermanfaat sehingga mengurangi sampah di bumi ini," tutur Moncost.

Kedua pemuda punk tersebut bekerja di Sapu Upcycle yang dikelola Sindhu Prasastyo. Sapu Upcycle memiliki visi mendaur ulang barang-barang yang tak terpakai. 

"Mereka teman atau lebih tepatnya mitra, kita sama-sama berdaya dan berkarya. Garapan teman-teman bagus dan teliti," kata lelaki yang biasa disapa Ayok tersebut.

Produk limbah ban dalam yang menembus pasar Eropa

Sejak 2010, komunitas Sapu Upcycle mengolah limbah menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Bahkan, produk SAPU Upcycle telah diekspor ke berbagai negara Eropa seperti Belgia, Prancis, Swiss, Jerman, dan Belanda. Ada juga sebagian yang dikirim ke Amerika Serikat.

Sebelum semua itu tercapai, Ayok mengatakan, Sapu Upcycle berawal dari Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK) yang berdiri 2006.

"Awalnya itu hanya mendaur ulang dari sampah plastik dan kemasan sasetan. Namun saat kita berkeliling melihat tumpukan ban truk di pinggir jalan, berpikir ini bisa dimanfaatkan," ungkapnya.

Dia mengaku fokus pada pengolahan ban dalam truk sejak 2010.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com