Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas SAPU Upcycle, Berdayakan Anak Punk Olah Limbah Ban Dalam, Produknya Tembus Pasar Eropa

Kompas.com - 25/07/2023, 10:53 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Itu masih membuat aksesoris seperti gelang, kalung, dan anting. Lalu kita sering ikut pameran di Yogya dan Bali, dan bertemu dengan buyer (pembeli) dari Eropa," kata Ayok.

Mulai 2012, SAPU Upcycle mulai rutin mengirim barang kerajinan dari ban dalam ke berbagai negara Eropa.

"Paling diminati itu dompet dan tas, pangsanya bagus, kita rutin mengirim ke Eropa. Kalau untuk harga, dompet kisaran Rp 150.000 hingga Rp 350.000. Sementara tas Rp 350.000 hingga Rp 1 juta, tergantung bentuk dan motif," jelasnya.

Selain menggunakan ban dalam bekas, produk SAPU Upcycle juga memanfaatkan kain tenda, yang juga bekas.

"Itu kami manfaatkan juga untuk dipadupadankan dengan ban dalam sehingga karakternya semakin bagus," kata Ayok.

Ayok juga memproduksi talenan dan tatakan gelas atau coaster.

"Istilahnya kami memanfaatkan sisa produksi dari mebel-mebel, lalu perca kayu itu dirangkai. Ini juga dipesan oleh pasar Eropa," paparnya.

Covid-19 dan limbah jok pesawat

Ayok mengatakan, tantangan terberat dalam menjalankan SAPU Upcycle adalah saat pandemi Covid-19. Hal ini karena tak bisa mengirim barang ke Eropa. Sementara pasar di dalam negeri juga berhenti.

"Saat itu kami ada 14 pekerja, dan sempat tinggal dua pekerja. Namun sekarang keadaan mulai membaik meski produksi belum bisa pulih sepenuhnya," kata Ayok.

Dia mengatakan sebelum pandemi Covid-19 bisa memproduksi 1.000 barang. Namun setelah pandemi jumlah tersebut menurun. 

"Sebelum pandemi setidaknya produksi bisa menghasilkan 1.000 pcs, tapi sekarang baru kisaran 400 sampai 500 pcs. Pesanan dari Eropa juga sudah mulai masuk lagi, dan pekerja juga sudah mulai bertambah," tuturnya. 

Ayok mengaku berencana memanfaatkan limbah jok pesawat untuk dipadukan dengan ban dalam. Rencananya barang tersebut akan dibuat sepatu.

"Ini konsepnya sedang kita susun dengan jaringan dari Bandung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Regional
Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Regional
Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Regional
IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

Regional
Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Regional
Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Regional
HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

Regional
Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Regional
Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Regional
Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Regional
Cerita Warga 'Sulap' Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Cerita Warga "Sulap" Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Regional
Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Regional
Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Regional
Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Regional
14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com