Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Kaburnya Pengantin Perempuan di Sumsel, Sang Ibu Sebut Pernikahan Anaknya Tak Bahagia

Kompas.com - 21/07/2023, 11:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Vera (27), pengantin perempuan di Sumatera Selatan kabur dari sang suami, Sutanto (45) setelah 10 hari menikah.

Keduanya baru menikah pada Kamis (6/7/2023) dan Vera menghilang sejak Sabtu (15/7/2023).

Sutanto pun membuat laporan kehilang ke Polda Sumatera Selatan agar sang istri segera ditemukan.

Ternyata di balik kaburnya Vera ada kisah sedih keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomoi. Hal tersebut diceritakan ibu kandung Vera, Cik Imah (53).

Baca juga: Teka-teki Hilangnya Istri yang Baru Menikah 10 Hari di Sumsel, Suami Lapor Polisi

Secara blak-blakan ia mengaku awalnya memberi restu kepada Vera untuk menikah pria yang usianya terpaut 19 tahun dengan harapan sang menantu bisa membantu perekonomian keluarga.

Cik Imah bercerita sehari-hari suaminya bekerja sebagai tukang bangunan. Sementar Sutanto yang menikahi anaknya adalah juragan bebek.

Namun Cik Imah mengatakan harapan tak sesuai dengan kenyataan.

Cek Imah mengatakan menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.

"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya. Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah saat ditemui di kediamannya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Kronologi Istri Baru 10 Hari Menikah Hilang di Sumsel, Pamit Ambil Baju di Rumah Orangtua, Tolak Saat Suami Ajak Pulang

Menurut Cik Imah, Vera dan Sutanto saling mengenal dengan perantara keluarga.

Keluarga Vera ada yang tinggal di kawasan tempat tinggal Sutanto di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Melihat latar belakang Sutanto yang seorang juragan bebek membuat keluarga Vera setuju dengan hubungan serius anaknya.

"Mikirnya Vera itu jika serius dengan dia, orang tua bisa terbantu, eh ngga taunya pelit makanya anak saya berlari," ujarnya.

"Anak saya itu takut dengan karakternya dia, dan kami baru tahu itu pas sudah menikah. Sebelumnya kami sama sekali tidak tahu soal itu karena jarang ngobrol," tambah dia.

Melihat anaknya yang ternyata tak bahagia setelah menikah, Cik Imah mengaku sering menangis memikirkan rumah tangga anaknya.

"Kalau tahu anak saya diperlakukan seperti itu, berarti anak saya itu terjebak. Bahkan pada saat di pernikahan pun ditekan-tekan dan sering di salahkan," bebernya.

 

"Dia masih mending kehilangan uang, sedangkan kami ini sudah kehilangan anak, kehilangan harga diri pula. Malah dia ngomong ada penipuan lah," tambah dia.

Baca juga: Baru Menikah 10 Hari, Pria di Sumsel Ditinggal Istri Kabur

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Ia mengatakan anaknya memilih bekerja jauh dari pada harus kembali ke sang suami. Hal tersebut disampaikan Vera melalui pesan yang dikirim ke sang ibu.

"Mak ini ak Pera aku bnr2 idk glk lgi balek sm Santo dak ush susah mkerke ak bso jago diri mendeng aku bgwe jauh dri pada di pkso balek lg," tulis pesan Vera ke ibunya.

(Mak ini aku Vera, aku benar-benar tidak mau lagi kembali dengan Santo, ngga usah susah memikirkan aku bisa jaga diri. Mending aku bekerja jauh daripada di paksa balik lagi).

Vera juga mengirimkan pesan yang mengungkit perilaku sang suami yang tak menyenangkan kepadanya.

Belum sempat ibunya membalas, Vera kembali mengirim pesan pada pukul 17.18 yang mengatakan dia sudah bulat tidak mau balikan dengan Sutanto.

"Jadi intinya aku ngga akan mau lagi balik sama Santo," kata Cik Imah menirukan pesan sang putri.

Baca juga: Pria di Bali Tewas Gantung Diri, Diduga karena Istri Kabur Usai Bertengkar

Orangtua Vera pun membalas pesan tersebut pada 17.53 WIB dan ternyata kontak tersebut sudah tidak aktif lagi.

Sementara itu seseorang yang diduga Vera juga  mengirim chat Whatsapp ke Sutanto terkait penegasan untuk tak kembali melanjutkan pernikahan.

"Ini aku pera dak usah kmu tunggu aku lagi krno aku idak bakal balek krmh dan dak idak glk lagi balek sm kmu.

(Ini aku pera (Vera), tidak usah kamu tunggu aku lagi karena aku tidak akan pulang ke rumah dan tidak mau lagi balik sama kamu)," ujar Vera dalam chat yang dikirim dengan menggunakan nomor baru ke Sutanto.

Pesan itu dikirim pada Minggu, 16 Juli 2023 pada pukul 17.15 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com