Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Menkes Minta Rumah Sakit di Daerah Lengkapi Layanan bagi Pasien Stroke, Jantung, dan Kanker

Kompas.com - 15/07/2023, 23:24 WIB
Farida Farhan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta rumah sakit di daerah melengkapi layanan bagi pasien stroke, jantung, dan kanker.

Alasannya, ketiga penyakit ini paling banyak mengakibatkan kematian di Indonesia.

Baca juga: Menkes Tak Masalah UU Kesehatan Digugat ke MK: Itu Normal

Budi mengatakan, penyakit stroke menjadi penyebab pertama kematian pasien di Indonesia.

Posisi kedua ialah penyakit jantung dan kanker.

"Rumah sakit di seluruh daerah harus bisa melayani stroke, jantung dan kanker. Kenapa? Itu paling banyak meninggalnya," kata Budi dalam peluncuran Revitalization dan Transformation Toward Center of Excellent RSUD Karawang, Sabtu (15/7/2023).

Baca juga: Pembelaan Menkes Soal UU Kesehatan, dari Pasal Mandatory Spending sampai Jalan Mulus Nakes Asing

Budi menyebutkan layanan Positron Emission Tomography (PET) Scan untuk mengetahui sebaran kanker di Indonesia hanya ada di dua kota, yakni Bandung dan Jakarta.

"Kasihanilah rekan-rekan kita yang hidup di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Makassar, Medan. Karena kalau mereka kena kanker, mau lihat penyebarannya harus datang ke Bandung atau datang ke Jakarta yang antrean bisa sampai 6 bulan sampe 12 bulan," tambah Budi.

Dengan waktu tersebut, kata Menkes, bisa jadi sel kanker sudah menyebar dan berakibat fatal.

Menurutnya, deteksi dini kanker pun sangat penting. Sehingga layanan tersebut sudah selayaknya ada di rumah sakit di daerah.

"Menurut ahli, kanker 90 persen bisa disembuhkan. Syaratnya terdeteksi pada stadium 1. Kalau terdeteksi stadium 3, 90 persen meninggal," katanya.

Baca juga: Aspartam Masuk Daftar Bahan Makanan yang Mungkin Sebabkan Kanker

Begitu juga dengan penyakit jantung. Hanya ada 44 dari 514 rumah sakit daerah di kabupaten dan kota yang memiliki layanan penyakit jantung yang memadai. 

"Bayangin kalau orang kena serangan jantung di Sukabumi dibawa ke Jakarta ke Bandung, wafat dia," ujarnya.

Di Indonesia, dia menyebutkan, kurang dari 44 kota atau kabupaten yang rumah sakit daerahnya mempunyai alat dan dokter spesialis untuk menangani penyakit stroke.

"Jangan sampai juga alatnya ada, tapi dokter spesialisnya enggak ada," ujarnya.

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Hapus Anggaran Wajib Bidang Kesehatan, Soroti soal Transparansi

Pelaksana tugas (Plt) RSUD Karawang Fitra Hergyana mengatakan, pihak terus memperbaiki dan melengkapi pelayanan. Salah satunya soal dokter spesialis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com