Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lokananta, Studio Musik Tertua di Indonesia yang Hidup Kembali

Kompas.com - 15/07/2023, 23:18 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Lokananta adalah sebuah studio musik tertua di Indonesia yang berdiri pada 29 Oktober 1956.

Tak hanya menjadi yang tertua, Lokananta juga menjadi studio musik terbesar di Indonesia dan masih aktif hingga saat ini.

Dilansir dari laman indonesia.go.id, nama Lokananta diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti gamelan dari khayangan yang bersuara merdu.

Baca juga: Mesin Waktu Itu Bernama Lokananta

Pendiri Lokananta adalah Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI) Raden Maladi, bersama Oetojo Soemowidjojo, dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero.

Lokasi Lokananta berada di Jalan Ahmad Yani No. 389, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Bangunan Lokananta berdiri di lahan seluas 21.150 meter meter persegi, dengan ruang rekaman terluas di Indonesia, yakni 14x31 meter atau hampir dua kali ukuran lapangan bulu tangkis.

Baca juga: Lokananta Tuntas Direvitalisasi, Siap Jadi Pusat Wisata Musik dan Kreatifitas Para Musisi

Di dalam bangunan utama Lokananta, tersimpan 53.000 koleksi piringan hitam yang ditempatkan di dalam rak-rak besi di ruang berpendingin udara yang diatur khusus suhunya.

Selain itu, ada 5.670 master rekaman lagu daerah serta pidato-pidato pembakar semangat dari Presiden Soekarno, termasuk rekaman suara asli Soekarno ketika membacakan Proklamasi,

Ada pula master rekaman lagu kebangsaan Indonesia Raya yang pertama kali dinyanyikan, serta menjadi tempat perekaman ulang lagu Indonesia Raya tiga stanza, pada tahun 2017 silam.

Baca juga: Lokananta, Lorong Waktu Sejarah Musik Indonesia, Masih Simpan Suara Asli Soekarno

Berdirinya Lokananta Berawal dari Tempat Merekam Materi Siaran

Sebagai studio musik pertama dan terbesar di Indonesia, pada awal pendiriannya Lokananta memiliki tugas untuk merekam materi siaran dalam bentuk piringan hitam untuk disiarkan oleh 26 stasiun RRI di seluruh Indonesia.

Gading Pramu Wijaya dalam buku Lokananta Arsip Sejarah Musik Indonesia (1958) menyebut bahwa pihak RRI mulai menjual produksi piringan hitam yang berupa lagu-lagu daerah kepada masyarakat umum dengan merek dagang Lokananta.

Koleksi Lokananta pada waktu itu antara lain musik gamelan dari Jawa, Bali, Sunda, musik Batak, bahkan lagu-lagu rakyat (folklore) yang tidak pernah diketahui siapa penciptanya.

Lokananta Berubah Menjadi Label Rekaman

Selanjutnya Lokananta berubah status menjadi perusahaan negara dengan nama baru PN Lokananta setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 215 tahun 1961.

Bidang usahanya pun diperluas menjadi label rekaman yang berfokus pada karya lagu daerah dan pertunjukan seni serta penerbitan buku dan majalah.

Setahun kemudian, Lokananta memulai kegiatan rekaman untuk para musisi di tanah air ketika Indonesia menjadi penyelenggara Asian Games ke-IV, tepatnya pada 15 Agustus 1962.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com