Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTs Pakis, Sekolah Gratis untuk Anak Pinggir Hutan Banyumas, Pendaftaran Cukup Pakai Hasil Bumi

Kompas.com - 13/07/2023, 10:56 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Tahun ajaran baru 2023/2024 akan segera dimulai.

Demikian pula di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pakis, Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sekolah gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak tidak mampu di pinggir hutan ini telah menerima delapan peserta didik baru.

Baca juga: Diguyur Hujan, Atap Sekolah Pinggir Hutan di Banyumas Ambruk

Sekolah ini berada di kaki gunung yang berjarak sekitar 20 kilometer arah barat daya dari ibu kota kabupaten di Purwokerto.

Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran siswa baru cukup dengan hasil bumi yang dimiliki.

Pada Rabu (12/7/2023) pagi, para orangtua dan calon siswa datang ke sekolah. Ada yang membawa setandan pisang, labu, beberapa ikat singkong, kelapa dan sayuran.

Salah satu wali murid, Sakinah (57) yang membawa labu ini memilih mendaftarkan anaknya, Amira (12), ke sekolah tersebut karena tidak perlu mengeluarkan biaya.

"Karena saya anaknya banyak, enggak bisa cari biaya untuk menyekolahkan," ucap perempuan yang memiliki 13 anak ini saat ditemui, Rabu.

Bahkan, empat anaknya yang lain telah lebih dulu menyelesaikan pendidikan di sekolah berkonsep alam ini.

Baca juga: Curhat Eks Kepsek yang Dicopot Ganjar karena Pungli, Ajukan Sarpras Sekolah tapi Belum Ada yang Terealisasi

"Kalau harus menyekolahkan anak di bawah (kota kecamatan) enggak mampu. Bagi saya yang penting anak bisa sekolah, tidak buta huruf," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh tani ini.

Sakinah mengatakan, untuk biaya transportasi saja harus mengeluarkan Rp 500.000 per bulan. Pasalnya tidak ada angkutan umum dari desanya ke sekolah tersebut.

Dengan bersekolah di MTs Pakis, anak Sakinah cukup berjalan kaki sekitar 15 menit dari tempat tinggalnya du Dusun Karanggondang, Desa Sambirata.

Hal Senada disampaikan Darsim, yang membayar pendaftaran dengan pisang hasil panen dari pekarangan rumahnya.

"Saya repot kalau harus antara jemput, jadi mending sekolah di sini, dekat dan gratis," ujar penjual cilok keliling ini.

Koordinator MTs Pakis, Isrodin mengatakan, pendaftaran dengan hasil bumi ini sebagai penanda ikatan antara orangtua yang menyerahkan anaknya untuk menempuh pendidikan di sekolah.

Baca juga: Sebelum Ridwan Kamil Jadi Gubernur, Pemprov Jabar Pernah Bantu Sekolahan Herry Wirawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com