Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Herman Deru Sebut Strategi Khusus Dibutuhkan untuk Tekan Angka Stunting di Sumsel

Kompas.com - 04/07/2023, 10:15 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, butuh upaya dan strategi khusus untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

Selain meningkatkan kolaborasi antar pihak, kata dia, pengelolaan anggaran dan upaya lainnya pun harus terus fokus dilakukan.

"Turunnya angka stunting di Sumsel ini tidak hanya karena kerja satu orang saja, tapi semua jajaran bergerak bersama sehingga stunting di Sumsel turun cukup besar," kata Herman Deru dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Dengan upaya seluruh pihak, lanjut dia, penurunan angka stunting di Sumsel mendapatkan hasil yang cukup maksimal.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Stunting, Gejala, Penyebab, dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika hadir dalam Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) "Evaluasi Capaian Semester I Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah" yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) di Ballroom Hotel Wyndham Palembang, Selasa (3/7/2023).

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru hadir dalam Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Evaluasi Capaian Semester I Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) di Ballroom Hotel Wyndham Palembang, Selasa (3/7/2023).
DOK. Humas Pemprov Sumsel Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru hadir dalam Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Evaluasi Capaian Semester I Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI) di Ballroom Hotel Wyndham Palembang, Selasa (3/7/2023).

Seperti diketahui, angka stunting di Sumsel saat ini sebesar 18,6 persen atau turun sebanyak 6,2 persen. Padahal, angka stunting di Sumsel pada 2021 mencapai 24,8 persen.

Melihat tingginya angka tersebut, Herman dan pemerintah kabupaten (pemkab) maupun pemerintah kota (pemkot) di Sumsel langsung bergerak untuk melakukan sejumlah langkah percepatan penurunan stunting.

Terlebih, pemerintah pusat menargetkan angka stunting secara nasional harus mencapai 14 persen pada 2024 mendatang.

"Pada 2021, saya sangat malu karena tingginya angka stunting di Sumsel ini. (Oleh) karena itu kita langsung lakukan percepatan untuk menurunkan angka stunting ini," tutur Herman.

Baca juga: Sejumlah Data Belum Final, Bawaslu Dorong Perbaikan DPT Pemilu 2024

Dia menjelaskan, upaya awal yang dilakukan pihaknya adalah mengumpulkan data terkait angka stunting tersebut.

Dari hasil data tersebut, kata Herman, dapat dijadikan acuan untuk menentukan solusi dalam mengatasi stunting.

"Dari data yang kami kumpulkan itu, kami temukan solusi untuk mengatasi angka stunting ini," ujarnya.

Salah satu solusi tersebut Herman lakukan dengan mengaktivasi kembali pos pelayanan terpadu (posyandu) di Sumsel.

Menurutnya, posyandu dapat dijadikan sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini.

Baca juga: Tekan Stunting di Sumsel secara Masif, Gubernur Herman Deru Aktivasi Kembali Posyandu

"Terkadang kita hanya bicara hilirnya saja soal stunting ini. Padahal jauh dari itu kita bisa lakukan pencegahan melalui posyandu ini. Artinya, posyandu ini garda terdepan dalam melakukan pencegahan stunting sejak dini," jelasnya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com