Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Sebut Serangan KKB Selama 6 Bulan Tewaskan 17 Jiwa

Kompas.com - 02/07/2023, 18:26 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Sebanyak 17 orang meninggal akibat serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah kabupaten wilayah Papua.

Jumlah tersebut adalah korban yang meninggal dunia selama enam bulan terakhir.

Baca juga: 63 Warga Kroptak Jalan Kaki 4 Hari untuk Mengungsi ke Kenyam, Diduga karena Gangguan KKB

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri mengatakan, selain dari warga sipil korban juga merupakan aparat TNI serta polisi.

Rinciannya 10 warga sipil, 6 personel TNI, dan 1 personel Polri.

Baca juga: Polisi Sebut Anggota KKB yang Ditangkap di Kenyam adalah Intel Egianus Kogoya

Sedangkan korban luka-luka sebanyak 26 warga, yakni 19 warga sipil, 5 anggota TNI, dan 2 personel Polri.

"Kami akan melakukan pendekatan yang maksimal dalam upaya penegakan hukum dan persuasif untuk mengatasi gangguan keamanan di wilayah hukum Polda Papua. Upaya ini bersinergi dengan Kodam Cenderawasih," kata Fakhiri, Sabtu (1/7/2023), seperti dikutip dari Kompas.id.

Jumlah kasus meningkat

Menurutnya, gangguan keamanan KKB menjadi sebuah tantangan bagi anggota polisi.

Apalagi jumlah kasus KKB pada semester I tahun 2023 mengalami peningkatan yakni sebanyak 75 kasus.

Di tahun sebelumnya pada semester yang sama tercatat ada 51 kasus gangguan KKB.

Baca juga: KKB Egianus Kogoya Disebut Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Polisi Klaim Uang Sedang Disiapkan

Mereka, kata Fakhiri, tercatat beraksi di 10 kabupaten mulai dari Intan Jaya, Puncak, Nduga, dan lainnya.

Menurutnya KKB juga beberapa kali melakukan serangan ke Bandara dan pesawat. Seperti yang terjadi di Bandara Kenyam Nduga, Senin (26/6/2023) lalu.

"Aksi kelompok ini yang sering menyerang pesawat dan aparat keamanan di bandara telah merugikan masyarakat setempat. Sebab pessawat merupakan fasilitas transportasi yang sangat vital untuk membawa kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.

Sumber: Kompas.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com