BATAM, KOMPAS.com-Ketegangan terjadi antara Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan wakilnya Amsakar Ahmad.
Hal itu terungkap setelah video keluhan Amsakar Ahmad soal tidak tahu lagi agenda di Kota Batam yang mendadak viral.
Dia juga menyatakan tidak ada lagi dukungan protokoler untuknya.
"Video tersebut benar, tapi bukan berarti saya mencari pembelaan atau simpati, saya termasuk orang yang tidak menyukai kata playing victim, itu bukan gaya saya," tegas Amsakar ditemui di Batam Centre, Jumat (30/6/2023).
"Yang jelas, pernyataan itu spontan sebagai respons kenapa saya jarang hadir dalam beberapa kegiatan pemerintahan," tambah Amsakar.
Baca juga: Taksi Konvensional dan Online Sepakat Titik Jemput Penumpang di Pintu Keluar Bandara Batam
Amsakar mengaku meski tidak hadir dalam beberapa kegiatan pemerintahan, tapi tetap masuk kantor seperti biasa.
"Saya tidak datang itu, karena memang tidak tahu jadwalnya, karena saat ini saya tidak lagi ditemani protokoler, melainkan hanya ajudan saya saja," sebut Amsakar.
Dia tetap menjalankan tugasnya sebagai Wakil Wali Kota Batam dalam menyerap aspirasi masyarakat.
"Kalau ada undangan yang langsung ke ponsel saya, saya pasti datang, karena undangan tersebut saya anggap tetap melekat pada Pemkot Batam," terang Amsakar.
“Jadi kenapa saya belakangan ini jarang terlihat di kegiatan masyarakat, hal itu murni karena saya memang tidak mendapatkan infonya. Dan apakah ini disebut pembatasan atau bukan, bisa dikroscek kepada yang lebih kompeten,” tambah Amsakar.
Baca juga: Ratusan Orangtua di Batam Mengeluh Anak Mereka Belum Dapat Sekolah, Ini Penyebabnya
Namun, Amsakar mengakui jarang berkomunikasi dengan Rudi yang memang punya kesibukan lebih karena mengemban jabatan Wali Kota Batam dan Kepala Badan Pengelola Batam.
“Itu hanya opini publik saja, biarlah hal itu mengalir, yang jelas sampai saat ini saya tetap menjalankan tugas saya sebagai Wakil Wali Kota Batam dalam menyerap aspirasi masyarakat,” pungkas Amsakar.