Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Polisi Sumbawa Barat Diduga Menembak Kaki Warga, Polda NTB Selidiki

Kompas.com - 27/06/2023, 10:08 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendalami insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa Barat.

Akibatnya, seorang warga Desa Belo, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat bernama Ramli mengalami luka tembakan di bagian kakinya.

Korban tertembak saat terlibat bentrok antara warga dengan penambang emas.

Baca juga: Penembakan Misterius Terjadi di Pati, Warga Dengar Suara Letusan pada Malam Hari

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, dugaan penembakan tersebut terjadi pada Sabtu (24/6/2023).

"Anggota tersebut sudah berada di Mataram, untuk dimintai klarifikasi oleh Bidang Profesi dan Pengamanan untuk proses lebih lanjut," kata Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, yang dikonfirmasi, Selasa (26/6/2023).

Baca juga: Polisi Periksa 18 Saksi Kasus Penembakan Bahar bin Smith di Kemang Bogor

Menurutnya, korban bernama Ramli dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis pada hari yang sama pukul 22.00 Wita.

Saat ini Polda NTB sedang melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Proses klarifikasi dilakukan untuk memastikan apakah ada indikasi pelanggaran prosedur operasi standar dalam penggunaan senjata api atau tidak.

Jika anggota terbukti melakukan perbuatan melanggar prosedur, pihaknya akan memroses sesuai aturan yang berlaku.

"Pasti akan kami proses jika anggota melanggar SOP, saat ini biarkan kami bekerja dahulu untuk pastikan kebenaran," ujarnya.

Kronologi

Korban diduga terkena tembakan saat bersama warga Desa Belo yang lain mencoba menghalau salah satu perusahaan tambang yang memaksa masuk ke dalam wilayah Jereweh untuk melakukan kegiatan tambang emas.

Menurut pemahaman warga, kegiatan penambangan itu tidak berizin sehingga warga menghalau pihak perusahaan masuk ke dalam areal tambang.

Hal itu yang kemudian menjadi penyebab terjadinya bentrokan antara warga dengan pihak perusahaan di lapangan.

Baca juga: Saat Pebalap MXGP Ruben Fernandez Keliling Sumbawa Pakai Sepeda Ontel

Bentrok itu ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dalam giat pengamanan. Saat kejadian Ramli diduga membawa senjata tajam.

Polisi melepaskan tembakan lantaran peringatan tak dihiraukan.

Terkait adanya peristiwa ini Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap menyambangi korban yang bernama Ramli di Desa Belo.

"Alhamdulillah dalam kunjungan kami diterima dengan baik oleh pihak keluarga korban dan masyarakat Desa Belo. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali," kata Yasmara yang dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Sementara itu, pihak keluarga korban menyampaikan ucapan terima kasih karena polisi akan memproses kasus ini.

"Saya sangat mengapresiasi pihak kepolisian yang akan memproses para pelaku sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Kami harap kepolisian memberikan informasi terkait perkembangan kasus," kata Ramli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com