Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB dan Florida Bangun Bale Bambu di Kampung Paling Terdampak Gempa Cianjur

Kompas.com - 22/06/2023, 17:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan dari Universitas Florida, Amerika Serikat merampungkan pembangunan bale bambu di daerah paling terdampak gempa Cianjur.

Kendati memakai material sederhana, namun performa bangunan ini tampak begitu ciamik nan artistik.

Terlebih, keberadaan dek di tepian kolam dan bohlam-bohlam bersinar redup di sekitarnya menambah suasana terasa bernuansa alami.

Saung bambu ukuran 5×6 meter persegi yang diberi nama reciprocal gazebo oleh perancangnya ini berada di Kampung Cikadu 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Balai Desa Berbahan Bambu di Lokasi Gempa Cianjur, Digaransi Tahan 30 Tahun

Perkampungan berpenduduk 200 jiwa ini sedang menata diri setelah porak poranda diguncang gempa magnitudo 5,6 pada November tahun lalu.

Pembangunan bale bambu ini diinisiasi Rumah Amal Salman dengan melibatkan tim arsitek dari ITB dan Universitas Florida, Amerika Serikat.

"Proses pengerjaannya selama tiga hari, dan juga melibatkan masyarakat setempat," kata Ketua Umum Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma kepada Kompas.com, Kamis (22/6/2023).

Mipi mengatakan, bambu dipilih guna memanfaatkan material lokal yang tersedia dan melimpah di lingkungan sekitar.

Selain itu, menurut Mipi, bambu juga dianggap paling ramah lingkungan, dan konstruksi dari bahan ini sangat relevan diaplikasikan di wilayah ini karena ramah gempa.

"Guna memperoleh konsep yang ideal dan selaras dengan kearifan lokal, tim arsitek menggelar workshop dan merancang sejumlah model atau bentuk yang relevan dan paling reasonable diaplikasikan di sini," terang Mipi.

"Dari beberapa model yang ada, terpilihnya bentuk atau desain ini. Semoga (masyarakat) berkenan, dan ini akan difungsikan sebagai bale pertemuan warga," sambung dia.

Mipi menerangkan, gazebo ini dibangun di atas area seluas 1.500 meter persegi yang tengah ditata untuk dijadikan taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Kampung ini menjadi salah satu yang paling terdampak, Kerusakannya hampir 90 persen, rumah-rumah warga termasuk infrastruktur dan fasilitas publik rusak," kata dia.

Karena itu, seiring pembangunan kembali rumah-rumah penduduk yang tengah dikerjakan secara mandiri, pihaknya terus berprogres dalam menata ulang kampung ini melalui program konsolidasi tanah.

Konsolidasi tanah dimaksudkan untuk menata ulang kembali pemukiman warga dan lingkungan agar lebih berkualitas dan tertata baik dengan mempertimbangkan aspek kegempaan, ketersediaan prasarana publik seperti jalan, tempat ibadah, taman, dan fasilitas umum lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com