Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Miliki Sertifikat, Oknum Pengusaha Timbun Area Pesisir Jalan Lingkar Nunukan

Kompas.com - 21/06/2023, 11:10 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Adanya penimbunan/reklamasi pesisir pantai di areal Jalan Lingkar, Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan tajam masyarakat.

Aksi tersebut, diduga dilakukan oknum pengusaha, dan dilakukan atas dasar kepemilikan sertifikat tanah.

Sorotan ini, menjadi trending di media sosial Nunukanku, dan beragam komentar pro kontra juga menghiasi kolom akun tersebut.

Baca juga: Warga Tolak Reklamasi Pulau Lae-lae Diamankan, Ratusan Nelayan Demo Depan Polrestabes Makassar

Akun instagram Nunukanku, mengunggah sorotan atas kasus ini, dan mempertanyakan sikap, maupun respons Pemerintah Daerah.

Begini unggahan akun instagram @Nunukanku: Selamat sore min.. Baru saja saya mendapat kiriman video dan foto dari masyarakat yang tidak mau disebutkan idnya min… Kalau di jalan lingkar Nunukan, tepatnya di pinggir laut, ada penimbunan/reklamasi pantai (bibir laut), dengan dalih bahwa lokasi tersebut telah disertifikatkan oleh oknum yang melakukan penimbunan. Bener gak min kalau laut bisa disertifikatkan. Sedangkan tidak jauh dari situ, telah terpampang sangat besar papan pengumuman yang bertuliskan, bahwa lahan sepanjang bibir pantai, merupakan tanah milik pemerintah. Padahal, melakukan kegiatan reklamasi, harusnya mendapat izin dari pemerintah pusat sesuai dengan amanat Undang undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran. Kami mohon untuk pemerintah terkait, harus cepat mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena semakin banyaknya dan marak oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, menguasai bibir pantai untuk diambil keuntungan sendiri.

Kasus ini menjadi topik hangat yang diperbincangkan, karena masyarakat membandingkan reaksi Pemerintah kepada masyarakat kecil yang terus melarang mereka mendirikan bangunan di sepanjang jalan Lingkar.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Nunukan, Edy, saat dikonfirmasi, tidak membantah adanya reklamasi bibir pantai area Jalan Lingkar.

"Ketika kita konfirmasi ke Camat, ada sertifikat. Tapi setahu saya, tidak boleh ada penimbunan pantai. Saya juga tidak tahu kenapa BPN mengeluarkan sertifikat itu," ujar Edy, Selasa (20/6/2023).

Sejauh ini, Satpol PP mencoba berkoordinasi dengan sejumlah instansi Pemerintah Provinsi, sebagai pemilik kewenangan areal pesisir pantai.

Baca juga: Izin Tambang Berakhir, Pengusaha di Bandung Barat Wajib Reklamasi atau Didenda Rp 100 Miliar

Ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla), juga Satpol PP Kaltara.

Edy juga berkomunikasi dengan bidang penatagunaan tanah di Dinas Permukiman dan Pertanahan Nunukan, untuk mencari tahu detail informasi dan dasar aturan.

"Saat ini kasusnya masih diidentifikasi dan belum ada pelarangan. Butuh asistensi agar kalau ada penindakan, tidak overlap kewenangan nantinya," kata Edy.

Baca juga: 2 Tersangka Reklamasi Pantai di Bali Ajukan Gugatan Praperadilan

Edy juga menjelaskan, sampai hari ini, areal Jalan Lingkar Nunukan masih menjadi kewenangan Pemprov Kaltara, dan belum diserahterimakan ke Pemkab Nunukan.

Adapun lokasi penimbunan, berada tidak jauh dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, dengan timbunan sepanjang 32 meter dari pondasi pinggir pantai.

"Saat ini sudah tidak ada aktifitas penimbunan. Memang alat berat masih ada di lokasi, tapi kita lakukan kontrol tiap hari ke sana," kata Edy lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com