Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul yang Terekam Kamera Trap di Sanggabuana Purwakarta Diduga Betina

Kompas.com - 19/06/2023, 14:38 WIB
Farida Farhan,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Seekor macan tutul yang terekam camera trap atau kamera jebak di hutan Sanggabuana Purwakarta berbeda dengan yang sebelumnya terekam di Karawang.

Hal ini disampaikan Bernard T. Wahyu Wiryanta, fotografer dan peneliti satwa liar dan keanekaragaman hayati di hutan Sanggabuana.

Perbedaan ini, kata Bernard, berdasar analisa dari pola totol, jenis kelamin, ciri-ciri morfologis, dan dimensi dasar tubuhnya.

"Individu yang terekam ini kemungkinan besar berjenis kelamin betina, berusia muda," ujar Bernard yang juga dewan pembina Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) dalam keterangannya, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Penampakan Macan Tutul yang Terekam Kamera Trap di Gunung Sanggabuana Purwakarta

Lanjut Bernard, dari beberapa rekaman video dan foto kamera jebak mulai terpetakan sebaran masing-masing daerah teritorial tiap individu. Luasan homerange-nya juga tergantung kondisi topografi.

SCF, kata Bernard, mencoba menggabungkan dua foto sebagai analisa. Yakni foto pemburu dan foto macan tutul.

"Dari penggabungan dua foto tersebut, diperkirakan ukuran macan tutul tersebut mempunyai tinggi sekitar 50 cm," kata Bernard.

Baca juga: Macan Tutul Turun ke Perkampungan di Karawang Usai Meong Congkok Ditangkap Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com