LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 22.13 Wita.
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 2 detik.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut dengan tinggi 300 meter.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Alami Erupsi, Warga: Dentumannya Cukup Kuat
Erupsi juga disertai lontaran lava pijar ke segala arah dalam radius puncak dan diikuti dentuman atau gemuruh kuat.
Namun demikian, erupsi masih belum berdampak signifikan kepada permukiman.
"Untuk ancaman bahaya erupsi masih jauh dari lokasi permukiman," ujar Kepala Pos PGA Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian dalam keterangannya, Senin (19/6/2023).
Stanislaus mengatakan, hingga saat ini aktivitas gunung Ile lewotolok masih level II waspada.
Ia mengingatkan agar warga sekitar maupun pengunjung tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer.
Baca juga: Warga Khawatir, Dentuman Gunung Ile Lewotolok Masih Terjadi, Ini Penjelasan PGA
Untuk menghindari infeksi gangguan pernapasan akut (ISPA) ataupun gangguan kesehatan Iain yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.