Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Khawatir, Dentuman Gunung Ile Lewotolok Masih Terjadi, Ini Penjelasan PGA

Kompas.com - 12/05/2023, 10:52 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com – Dentuman atau gemuruh sedang hingga kuat masih terjadi seiring peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kondisi ini membuat warga beberapa desa, seperti Todanara, Lamawara, Desa Napasabok, Bungamuda, Amakaka, dan Tanjung Batu ketakutan.

Belum lagi hujan abu vulkanik masih sering terjadi di pemukiman warga setiap gunung meletus.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus, Warga: Gemuruh Sebabkan Jendela Bergetar

Sandro Boro (38) warga Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape mengatakan, dentuman hampir terjadi setiap hari dan membuat warga khawatir.

"Kalau dengar suara gemuruh satu hari lebih bisa dari 10 kali. Pokoknya setiap kali erupsi pasti dengar dentuman," ujarnya.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Alami Erupsi, Warga: Dentumannya Cukup Kuat

Penjelasan PGA

Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian menjelaskan, gemuruh atau dentuman terjadi akibat material yang keluar dari dapur magma secara terus menerus.

“Apalagi saat ini sistem gunung Ile Lewotolok sudah terbuka. Maksud sudah terbuka adalah magma dengan mudah keluar ke permukaan atau tidak ada hambatan,” jelas Stanislaus, Jumat (12/4/2023) pagi.

Stanislaus mengakui bahwa banyak yang panik ataupun cemas saat mendengar dentuman. Namun hal ini biasa terjadi saat gunung api sedang giat atau erupsi.

Baca juga: 5 Desa di Lembata Terdampak Hujan Abu dari Gunung Ile Lewotolok, Warga Diminta Waspada

Ia juga menjelaskan, erupsi yang saat ini masih terjadi karena ada suplai magma dari bawah perut bumi.

“Situasi ini masih akan berlanjut apabila masih ada suplai magma dari bawah perut bumi dan sampai benar-benar energinya habis. Dan ini adalah fenomena alam,” ujarnya.

Stanislaus mengimbau warga tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak.

Warga diimbau memakai masker untuk melindungi kulit, mata, serta mencegah terjadinya gangguan pernapasan.

53 kali letusan

Stanislaus melaporkan, pada periode pengamatan, Kamis (11/5/2023) sejak pukul 00.00 Wita-24.00 Wita terjadi 53 kali letusan dengan tinggi kolom abu 200-500 meter dan warna asap putih dan kelabu.

Letusan disertai gemuruh lemah, sedang hingga kuat.

Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.

“Teramati lava pijar dengan lontaran ke arah timur dan tenggara dalam radius 200-500 meter dari pusat erupsi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com