LEMBATA, KOMPAS.com - Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melaporkan meningkatnya aktivitas erupsi gunung Ile Lewotolok pada Sabtu (6/5/2023) hingga Minggu (7/5/2023).
Dentuman dan gemuruh erupsi dirasakan cukup kuat hingga membuat kaca jendela rumah warga bergetar.
Baca juga: Hujan Abu di Ile Ape Dampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Warga Diminta Pakai Masker
Oktovianus (37), warga Desa Lamawara, Kecmatan Ile Ape, mengatakan dentuman akibat eruspi Ile Lewotolok cukup terasa hingga di beberapa desa seperti Desa Napasabok, Bungamuda, Amakaka, dan Tanjung Batu.
"Gemuruhnya sangat kuat, seng rumah dan jendela sampai bergetar," ucapnya.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 600 Meter
Petugas Pos PGA Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel mencatat, pada periode, Sabtu (6/6/2023) sejak pukul 00.00 Wita - 24.00 Wita terjadi 72 kali letusan.
"Teramati 72 kali letusan dengan tinggi 200-800 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam," ujar Yeremias di Lembata, Minggu (7/5/2023) pagi.
Yeremias melanjutkan, letusan ini disertai lontaran lava pijar.
Selain itu asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 25-500 meter di atas puncak kawah.
Pada periode yang sama terjadi satu kali guguran, 106 kali gempa embusan, tremor non harmonik 17 kali, tremor harmonik 37 kali, dan tektonik jauh satu kali.
"Guguran terpantau masih dalam area kawah," ujar Yeremias.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat erupsi gunung Ile Lewotolok.
Namun, Yeremias mengimbau, warga sekitar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.