Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desa di Lembata Terdampak Hujan Abu dari Gunung Ile Lewotolok, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 08/05/2023, 13:47 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com – Lima desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda hujan abu vulkanik gunung Ile Lewotolok setelah terjadi peningkatan aktivitas di gunung tersebut.

Camat Ile Ape Laurensius Lebe menyebutkan, lima desa terdampak yakni Napasabok, Bungamuda, Lamawara, Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

“Hampir setiap hari terjadi hujan abu, ini sangat mengganggu. Laporan sementara ada lima desa yang terdampak,” ujar Laurensius saat dihubungi, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus, Warga: Gemuruh Sebabkan Jendela Bergetar

Laurensius mengatakan, telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh warga yang menetap di lereng Ile Lewotolok agar selalu mengenakan masker.

Hal itu dilakukan untuk menghindari risiko gangguan pernapasan.

Selain itu letusan yang terus terjadi membuat warga panik lantaran mendengar gemuruh yang kuat.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 600 Meter

“Hari ini kami sudah keluarkan surat imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat apabila terjadi sesuatu,” pintanya.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Syawaludin mengatakan Senin (8/5/2023) hingga pukul 11.00 Wita terjadi letusan sebanyak 11 kali.

“Sampai pukul 11.00 Wita terjadi 11 kali erupsi, kami harap untuk tetap waspada,” ujarnya.

Syawaludin menambahkan, pada periode pengamatan, Minggu (7/5/2023) sejak pukul 00.00 Wita-24.00 Wita terjadi letusan sebanyak 22 kali dengan tinggi 400-500 meter berwarna asap putih dan kelabu.

Letusan ini disertai gemuruh dan dentuman lemah, sedang hingga kuat.

"Teramati lontaran lava pijar setinggi 500 meter dari puncak dan condong ke arah barat," ujarnya.

Selain itu asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 100-500 meter di atas puncak kawah.

Pada periode yang sama terjadi empat kali gempa guguran, embusan 10 kali, dan tremor non harmonik 18 kali, tremor harmonik lima kali, vulkanik dalam satu kali, satu kali tektonik lokal, dan dua kali tektonik jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com