KOMPAS.com-Gunung Anak Krakatau kembali meletus pada Senin (19/6/2023) sekitar 08.22 WIB.
Letusan gunung di Selat Sunda itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Jumono, dalam keterangan yang diterima, Senin, seperti dilansir Antara.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Sudah 11 Kali Meletus Selama Maret 2023
Jumono menuturkan erupsi yang terjadi pagi ini tidak terdengar suara dentuman.
Erupsi ini terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 2 detik.
Gunung Anak Krakatau yang memiliki ketinggian 157 meter di atas permukaan laut laut masih berada pada status Level III (Siaga) sejak 24 April 2022.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasi warga untuk tidak mendekati gunung api dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif agar terhindar dari dampak erupsi.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Pekan Ini Sudah 14 Kali Meletus, Semburan Lava Pijar Terlihat Malam Hari
Rangkaian letusan membuat Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi mencapai 157 meter di atas permukaan laut.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.