Salin Artikel

Macan Tutul yang Terekam Kamera Trap di Sanggabuana Purwakarta Diduga Betina

KARAWANG, KOMPAS.com - Seekor macan tutul yang terekam camera trap atau kamera jebak di hutan Sanggabuana Purwakarta berbeda dengan yang sebelumnya terekam di Karawang.

Hal ini disampaikan Bernard T. Wahyu Wiryanta, fotografer dan peneliti satwa liar dan keanekaragaman hayati di hutan Sanggabuana.

Perbedaan ini, kata Bernard, berdasar analisa dari pola totol, jenis kelamin, ciri-ciri morfologis, dan dimensi dasar tubuhnya.

"Individu yang terekam ini kemungkinan besar berjenis kelamin betina, berusia muda," ujar Bernard yang juga dewan pembina Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) dalam keterangannya, Minggu (18/6/2023).

Lanjut Bernard, dari beberapa rekaman video dan foto kamera jebak mulai terpetakan sebaran masing-masing daerah teritorial tiap individu. Luasan homerange-nya juga tergantung kondisi topografi.

SCF, kata Bernard, mencoba menggabungkan dua foto sebagai analisa. Yakni foto pemburu dan foto macan tutul.

"Dari penggabungan dua foto tersebut, diperkirakan ukuran macan tutul tersebut mempunyai tinggi sekitar 50 cm," kata Bernard.


SCF, kata Bernard, belum bisa memberi angka pasti jumlah populasi macan tutul jawa jenis tutul dengan pola totol, tutul melanistik dan kumbang.

Namun hasil analisa SCF, populasi macan tutul jawa di Sanggabuana berkisar 10-15 individu. Termasuk dua individu baru yang belajar berburu dengan memangsa domba warga pada tahun 2022.

"Jumlah pastinya mungkin nanti menunggu perhitungan secara ilmiah. Rencananya akan dibantu oleh teman-teman dari Sintas dan Formata," kata Bernard.

Sebelumnya macan tutul jawa di Pegunungan Sanggabuana wilayah Purwakarta pada 11 Juni 2023 pukul 12.53 WIB.

Lokasi terekamnya macan tutul ini tak jauh dari air terjun dikelola sebagai obyek wisata alam oleh masyarakat dan dari perkampungan warga terdekat jaraknya sekitar 1,1 km.

Lokasi kamera jebak di hutan Sanggabuana yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Purwakarta dan masuk dalam KRPH Sukasari.

"Pada periode kali ini kami hanya memasang 4 kamera trap di lapangan. Tepat berada di atas sebuah air terjun dan sedang mengarah ke bawah, hanya berjarak 700 m dari curug," kata Solihin Fu'adi, Direktur Eksekutif SCF.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/19/143858978/macan-tutul-yang-terekam-kamera-trap-di-sanggabuana-purwakarta-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke