BANDUNG, KOMPAS.com - Niswa Niphasari dan ibunya Wiwin Komalasari tak kuasa menangis tangis saat menceritakan pengalaman pilu mereka saat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Suriah.
Anak dan ibu yang merupakan warga Cianjur, Jawa Barat, ini mengalami kekerasan dan membuat trauma selama bekerja di Suriah.
"Lima bulan di agen dan kami mengalami trauma yang sangat berat, karena di agen selalu melihat orang yang dari penyiksaan dari agensi tersebut," tuturnya.
"Terus saya dipisahkan dengan orang tua (ibu) saya karena kami kan tadinya dijanjikan diberi satu rumah di Dubai tapi kami malah dilempar ke negara Suriah konflik perang," lanjut Niswa.
Niswa menceritakan, pengalaman pahit itu berawal saat dirinya mencari pekerjaan. Lalu Niswa berkunjung ke rumah saudaranya di wilayah Cibogo, Bandung.
Di sana, Niswa dikenalkan dengan seorang sponsor berinisial S.
"Saya dikenalkan ke saudara Susi dan kami mencari pekerjaan. Kami bertanya ada pekerjaan gak di luar negeri ?, Ada katanya, " tutur Niswa di Mapolda Jabar, Jumat (9/6/2023).
Setelah beberapa minggu menunggu kabar, kemudian Niswa dan ibunya dijemput anak S untuk diantar ke Jakarta.
Di Jakarta, Niswa dijemput dua orang lelaki dan ditemparka di sebuah penampungan selama empat jam.
"Selama empat jam, terus kami diberangkatkan lewat Bandara Halim," ucapnya.
Baca juga: Perjuangan Sarip Cari Keadilan untuk Anaknya Korban TPPO yang Tewas di Turki