Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retakan Tanah di Bima Meluas, Ada Patahan di Lereng Gunung, Warga Mengungsi

Kompas.com - 07/06/2023, 12:08 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Fenomena retakan tanah di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus meluas.

Akibatnya, sejumlah warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya.

Baca juga: Ada Retakan Tanah di Kebun Kopi Desa Sidomulyo Jember, Berpotensi Longsor ke Jalur KA

Pantauan Kompas.com di lokasi, retakan tanah ini menyebar di sejumlah titik dengan lebar dan kedalaman bervariasi. Lokasi retakan juga diberi garis polisi agar warga tak masuk ke area tersebut.

Retakan cukup parah terjadi di lereng gunung Rengge Ama Baka. Permukaan tanah patah hingga membentuk tebing baru setinggi kurang lebih delapan meter.

Baca juga: PVMBG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Retakan Tanah Pasca-gempa NTT

Fenomena ini masih terus berlangsung. Warga dari berbagai wilayah juga terus berdatangan untuk melihat langsung kejadian itu.

"Getaran tanah ini masih terus terjadi, kalau setiap hari pasti ada perubahannya," kata Muliyadin, salah seorang warga terdampak di Dusun Muku, Rabu (7/6/2023).

Muliyadin mengatakan, awalnya tidak begitu khawatir dengan adanya retakan tanah di sekitar rumahnya.

Namun, karena terus berlangsung dan meluas setiap saat, ia bersama istri dan tiga orang anaknya kini berencana untuk mengungsi ke rumah orangtuanya.

Dia berharap pemerintah daerah segera menyikapi persoalan tersebut dengan mendatangkan ahli untuk melakukan penelitian. Sehingga penyebab terjadinya retakan tanah bisa diketahui.

Jika nantinya area dinyatakan tidak layak ditempati karena berbahaya, ia bersama keluarga siap pindah rumah asalkan ada bantuan lahan kosong dari pemerintah daerah.

"Kalau ada bantuan lahan mungkin bisa disiapkan untuk kita. Karena kita ini tiap hari tidak bisa tidur, takut karena tetap ada retakan," jelasnya.

Baca juga: 13 Laptop Hilang, Ujian ANBK SMPN Reroroja Sikka Numpang di Sekolah Lain

Sementara itu, Sidiq, salah seorang warga yang rumahnya ambruk akibat retakan tanah itu mengaku, ia bersama sang istri menetap di rumah saudara yang letaknya masih satu dusun.

Menurut dia, kondisi rumahnya sudah tidak layak ditempati dan sangat membahayakan.

Sidiq berharap, berharap ada bantuan penanggulangan dari pemerintah daerah.

"Bantuan dalam bentuk apa nanti tergantung pemerintah. Saat ini kita tetap dibantu untuk kebutuhan logistik saja," kata Sidiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com