Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Klungkung Sebut Pertemuan Kepala Daerah di Bali atas Arahan Megawati Tak Politis

Kompas.com - 31/05/2023, 15:30 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta, membantah ada unsur politik dalam surat undangan rapat Gubernur Bali Wayan Koster yang isinya terkait arahan Megawati Soerkarnoputri untuk membahas ulah Warga Negara Asing (WNA) nakal.

Ia mengatakan, pertemuan tersebut bahkan bertujuan mulia. 

"Saya justru berpikir positif saja bahkan dari surat itu saya tidak melihat (unsur politik). Ini tujuan mulia yang harus kita lakukan. Kalau ada ujuan politik dalam artian kita satu bahasa untuk hal-hal yang lebih baik," kata Suwirta usai menghadiri rapat koordinasi tersebut di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Bali, pada Rabu (31/5/2023).

Terlepas dari isi suratnya, Suwirta mengatakan, rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster ini memiliki tujuan yang baik agar pariwisata Bali lebih berkualitas ke depannya.

Baca juga: Hari Ini Gubernur Koster Kumpulkan Bupati dan Wali Kota se-Bali, Sebut Megawati Minta Kehadiran Tak Diwakilkan

Oleh sebab itu, ia langsung hadir untuk mendengar arahan dari Koster agar bisa menghadapi ulah turis asing di sejumlah objek wisata di Klungkung.

"Selaku kepala daerah, saya harus hadir dan saya juga berkepentingan karena selama ini apa yang dituangkan menjadi topik pembahasan hari ini saya melihat ini hal penting," kata Suwirta.

"Di mana saya sering mengalami kendala untuk menertibkan kemudian ketika saya melihat tamu yang tidak sopan kemudian ada yang tindak ilegal ini saya mendapatkan penguatan dari bapak Gubernur Bali," lanjutnya.

Baca juga: Anggota DPRD Bali Jadi Tersangka Kasus Reklamasi Pantai Melasti, Gerindra Hormati Proses Hukum

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, yang merespons positif undangan rapat atas arahan Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri tersebut.

Ia menyebutkan, arahan dari Ketua Umum PDIP itu juga sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi kepariwisataan Bali saat ini.

"Ini kan seperti yang disampaikan oleh pak Gubernur. Jadi ini kan bentuk perhatian beliau (Megawati) ke Bali. Kebetulan Gubernur kita adalah kader dari PDI-P. Enggak masalah," kata dia.

Diketahui, rapat koordinasi pariwisata ini menjati sorotan setelah surat undangan untuk menghindari rapat dari Gubernur Bali I Wayan Koster kepada seluruh Wali Kota dan Bupati se- Pulau Dewata viral di media sosial.

Surat ini isinya untuk membahas ulah para warga negara asing (WNA) nakal sesuai arahan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Dosen Tersangka Pelecehan di Bali Laporkan Penyebar Video Aksinya ke Polisi

Gubernur Bali Wayan Koster membenarkan adanya surat undangan rapat yang diteken pada 27 Mei 2023 kepada seluruh kepala daerah se-Bali itu.

Ia mengatakan arahan tersebut sebagai bentuk keprihatinan Megawati Soerkarnoputri terhadap kondisi kepariwisataan Bali yang menjadi sorotan beberapa waktu belakangan.

"Ya benar karena beliau (Megawati Soekarno Putri) sangat serius perhatian terhadap kepariwisataan Bali. Tapi surat ini tidak boleh beredar," kata Koster kepada wartawan melalui Whatsapp pada Selasa (30/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Regional
Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Regional
Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Regional
Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Regional
Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Regional
Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Regional
Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Regional
Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com