Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Q Ekspress Nyaris Tenggelam di Buton Selatan, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang

Kompas.com - 17/05/2024, 11:11 WIB
Defriatno Neke,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BUTON SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah kapal motor penumpang rakyat Q Ekspress nyaris tenggelam setelah haluan kapal bocor dihantam gelombang di perairan Kabupaten Buton Selatan, Kamis (17/5/2024) siang.   

Akibatnya, 30 orang penumpang dievakuasi dan dipindahkan ke atas kapal milik SAR Kendari.

“Comm Centre KPP Kendari menerima informasi dari Bapak Sakiri yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni Kapal Rakyat Q Express, POB 36 orang yang mengalami kebocoran pada haluan kapal di sekitar perairan Batauga, Pulau Batu Atas,” kata Kepala Basarnas Kendari, Muhamad Arafah, melalui pesan pendeknya, Jumat (17/5/2024) pagi. 

Baca juga: Bawa 16 Penumpang, Kapal Pengangkut Logistik PLN Hilang Kontak di Perairan Sitaro Sulut

Peristiwa ini terjadi saat kapal rakyat Q express yang mengangkut 30 orang penumpang dan 6 orang ABK berlayar dari Pelabuhan Baubau menuju Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan. 

Saat kapal telah berada di perairan antara Pulau Batu Atas dan ulau Siompu, bagian haluan kapal tiba-tiba bocor akibat dihantam gelombang tinggi. 

Akibatnya, air masuk dalam kapal, semua penumpang dipindahkan dan dinaikkan ke atas atap kapal. 

Baca juga: 12 Penumpang Kapal Pengangkut Logistik PLN Ditemukan di Perairan Sitaro Sulut, 10 Selamat dan 2 Meninggal


Baca juga: Jalan-jalan di Tengah Kota Nunukan, 6 WNA Filipina Diproses Pidana

Kapal nyaris tenggelam

Kapal tak bisa melanjutkan perjalanan, dan berhenti sehingga terombang-ambing di atas lautan sambil menunggu bantuan datang.

Tim SAR yang mendapatkan laporan kemudian bergerak cepat menuju lokasi kejadian, dan berhasil menemukan kapal tersebut yang sudah nyaris tenggelam. 

“Tim Rescue dengan menggunakan RIB menemukan kapal tersebut sekitar 10,86 nautical mile arah utara barat laut dari lokasi kejadian dan selanjutnya mendampingi kapal ke perairan Desa Masiri untuk mencari tempat yang aman melakukan perpindahan penumpang,” kata dia.

Baca juga: Kapal Wisata Semarang dan Wacana Denda Rp 50.000 bagi Warga Pembuang Sampah Sembarangan

Setelah berada di lautan yang agak tenang, satu per satu penumpang kapal yang kebanyakan wanita dan anak-anak kemudian dievakuasi ke atas perahu karet SAR.

“Semua penumpang dipindahkan dengan menggunakan RIB dari kapal Q Ekspress ke (kapal SAR) RB 210 membawa 30 orang penumpang, sedangkan 6 orang ABK masih di kapal untuk melakukan perbaikan,” ucap Arafah. 

Tim SAR kemudian membawa semua penumpang tersebut ke tujuannya ke Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, dengan jarak sekitar 35 nautical mile

“Pada pukul 17.15 Wita, (kapal SAR) RB 210 tiba di perairan pulau Batu atas, mengingat kondisi gelombang yang tidak memungkinkan untuk sandar di pelabuhan, 30 orang penumpang dijemput dengan menggunakan 4 buah untuk dibawa ke darat,” tuturnya.

Baca juga: Kapal Kelotok Terbalik di Kalsel, 2 Selamat, 1 Masih Pencarian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com