Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Temanggung Terbakar, Baju dan Buku Milik Santri Ludes

Kompas.com - 15/05/2023, 14:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Kebakaran menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mutaqqien, di Dusun Bolong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (14/5/2023), sekitar pukul 21.00 WIB.

Beruntung tidak ada korban jiwa karena pondok dalam kondisi kosong malam itu. Para santri saat itu sedang mengikuti pengajian di luar pondok.

Baca juga: Bus Masuk Jurang Saat Bawa Rombongan Guru Ponpes Gontor, Sopir Ditetapkan Tersangka

Namun, api melahap bangunan bertingkat beserta isinya berupa barang-barang seperti baju dan buku-buku milik santri. Kerugian yang dialami ditaksir mencapai lebih dari Rp 2 Miliar.

Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Temanggung berhasil memadamkan api sekitar pukul 00.45 WIB, Senin (15/5/2023).

Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq menyatakan, hingga saat ini dari dinas terkait masih melakukan assesment di lokasi kejadian. Akibat kebakaran ini kerugian ditaksir mencapai Rp2,5 Miliar.

Khadziq menyampaikan rasa prihatin dan mengapresiasi tim damkar dan masyarakat yang terlibat karena sudah bekerja keras sehingga api tidak merembet ke area lainnya.

"Pemkab Temanggung turut prihatin, dan ikut berusaha memulihkan keadaan agar segera teratasi dengan baik. Pemadam kebakaran, alhamdulillah bisa secepatnya memadamkan api sehingga tidak merembet ke bangunan-bangunan lain. Tapi meski begitu, kerugian juga besar,"kata Khadziq dalam keterangan pers, Senin (15/5/2023).

Selain itu, ada hal lain yang juga harus diperhatikan, yaitu adanya rasa trauma di kalangan santri, kalangan pengasuh pondok pesantren akibat kebakaran tersebut. Oleh karena itu, rasa trauma itu harus disembuhkan segera.

Pihaknya akan membantu memulihkan kondisi ponpes, baik secara psikologis santri maupun fisik bangunan ponpes.

"Kami akan membantu agar keadaan bisa dipulihkan kembali, baik bangunanannya maupun rasa trauma para santrinya. Kebutuhan mendesaknya adalah baju-baju atau pakaian para santri, karena semuanya habis tidak tersisa satu pun, buku-buku habis. Hanya baju yang melekat yang tersisa, sedangkan para santri harus terus beraktivitas dan harus dipulihkan rasa traumanya," imbuh Khadziq.

Baca juga: Kuasa Hukum Pelaku Sebut Santri Ponpes di Batam Dianiaya karena Korban Berbuat Asusila dengan Santriwati

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com