Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perusakan Taksi "Online" di Batam Berakhir Damai Usai Pelaku Sanggupi Ganti Rugi

Kompas.com - 11/05/2023, 12:32 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Kasus driver taksi online yang sebelumnya sempat viral karena nyaris dimassa warga usai diteriaki maling di jalan kawasan Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam, Kepri sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (6/5/20023) memilih jalan damai.

Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Bernufus Budi Hartono mengatakan, kedua belah pihak telah memilih jalan damai.

Di mana pelaku perusakan mengakui kesalahannya dan mau melakukan ganti rugi atas kerusakan mobil milik saudara Fendy, driver online, yang mobilnya dirusak pelaku.

Baca juga: Nasib Sopir Taksi Online Diteriaki Maling Gegara Tegur Ibu-ibu di Jalan, Selamatkan Diri ke Mapolsek Bengkong

"Keduanya sepakat berdamai, dan mobil yang rusak juga telah diperbaiki pelaku," kata Budi kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (1/5/2023).

Budi juga mengaku perdamaian ini murni kesepatakan keduanya yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangi kedua belah pihak.

"Dalam hal ini, kami hanya sebagai penengah dan saksi saja, jika keduanya telah sepakat berdamai, tentunya kasus perusakan tersebut dianggap selesai," ucap Budi.

Baca juga: Cerita Driver Online Dihajar Massa Usai Diteriaki Maling oleh Pengendara Mobil, Nyaris Tabrak Puluhan Motor Saat Selamatkan Diri

Disinggung mengenai ibu dan anak yang dianggap sebagai provokator, Budi mengaku, belum bisa dipastikan. Sebab korban juga tidak bisa memastikan nomor polisi (nopol) mobil yang berpapasan dengan korban.

"Mungkin kondisi kejadiannya malam, sehingga korban juga tidak bisa mengenali secara rinci nopol mobil yang belakang disebutkan sebagai sumber provokatornya," ungkap Budi.

Kendati demikian Budi mengaku tetap terbuka terhadap korban apabila ingin melaporkan pelaku yang dianggap menjadi provokator tersebut.

Sementara korban Fendy mengaku tidak begitu ambil pusing dengan orang yang meneriakinya maling.

Karena ia beranggapan apa yang terjadi kemarin, mungkin merupakan teguran Allah SWT kepada dirinya.

"Yang jelas kerusakan mobil saya sudah diperbaiki sehingga saya bisa kembali mencari nafkah dan saya masih bisa bertemu dengan anak dan istri, hal itu sudah sangat berharga bagi saya," kata Fendy.

Fendy mengaku tidak mengetahui plat mobil orang yang meneriaki dirinya maling. Sebab selain kejadiannya malam, saat itu dirinya juga sudah panik.

"Jadi yang saya pikirkan hanya menyelamatkan diri saja," ucap Fendy.

Kendati demikian, Fendy berharap ke depan kejadian ini tidak lagi terjadi dan kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.

"Kasus ini menjadi pelajaran untuk kita semua, karena tidak semua apa yang kita dengar itu benar adanya, tentunya perlu ada penelusuran terlebih dahulu sebelum menyimpulkan," beber Fendy.

Sebelumnya dalam video yang diunggah akun Instagram @natunabekawan memperlihatkan sebuah mobil taksi online diamuk massa di kawasan Bengkong.

Salah satu warga bahkan menaiki mobil tersebut dan menginjak-nginjak kap mesin mobil hingga kaca bagian depan taksi online pecah. Begitu pun kaca spionnya. 

Pengemudi yang enggan keluar, berusaha untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya taksi online tersebut mendatangi Polsek Batam Kota guna mendapatkan perlindungan dan melaporkan kejadian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com