LOMBOK, KOMPAS.com- Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan ratusan kerbau yang berkeliaran di area Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/5/2023).
Keberadaan ratusan kerbau tersebut mengancam keselamatan penerbangan. Bahkan pernah ada kerbau yang masuk ke landasan pacu.
"Pernah kejadian kerbau itu masuk area runway," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah Lalu Rinjani, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Ganggu Penerbangan, Ratusan Kerbau di Area Bandara Lombok Ditertibkan
Menurutnya, sekitar 200 ekor kerbau digembalakan di area Bandara Internasional Lombok.
Dia mengatakan ada peternak yang ternyata memang sengaja membuat kandang kerbau di area bandara.
Hal itu diketahui saat petugas meminta peternak mengeluarkan kerbau pada Januari 2023.
"Kita temukan ada beberapa kandang kerbau yang memang sengaja dibuat dalam bandara. Bulan lalu kita sudah kita bongkar, malah sekarang ada lagi," katanya.
Lalu Rinjani juga mengaku pengelola bandara sebetulnya telah memasang pagar pembatas, Namun ada orang yang merusak pagar tersebut.
Baca juga: Ratusan Ekor Kerbau Mati Mendadak Diduga akibat Ngorok di Kuansing Riau
Petugas Satpol PP lantas melakukan penertiban setelah memberikan peringatan dan memediasi puluhan peternak.
"Kita sudah berikan surat peringatan hari Senin (8/5/2023) kemarin. Sekarang baru kita minta keluarkan dari area bandara," katanya.
Ratusan kerbau itu berasal dari penggembala di tiga desa di dekat Bandara Lombok.
Yaitu Desa Tanah Awu dan Ketare di Kecamatan Punjut serta Desa Penunjak Kecamatan Praya Barat.
Humas PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto membenarkan bahwa keberadaan kerbau itu membahayakan penerbangan.
"Kegiatan penggembalaan kerbau di area bandara berisiko membahayakan operasional penerbangan," kata dia.
Menurutnya sosialisasi telah dilakukan pada masyarakat, utamanya para penggembala.
"Kita sudah beberapa kali adakan sosialisasi. Baik untuk warga Kecamatan Punjut maupun warga Kecamatan Praya Barat," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Andi Hartik), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.