Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ratusan Kerbau Berkeliaran di Bandara Lombok, Ada yang Masuk "Runway"

Kompas.com - 11/05/2023, 09:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LOMBOK, KOMPAS.com- Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan ratusan kerbau yang berkeliaran di area Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (10/5/2023).

Keberadaan ratusan kerbau tersebut mengancam keselamatan penerbangan. Bahkan pernah ada kerbau yang masuk ke landasan pacu.

"Pernah kejadian kerbau itu masuk area runway," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah Lalu Rinjani, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Ganggu Penerbangan, Ratusan Kerbau di Area Bandara Lombok Ditertibkan

Peternak buat kandang di bandara

Kerbau-kerbau milik warga digembalakan di area Bandar Udara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Akhyar. Kerbau-kerbau milik warga digembalakan di area Bandar Udara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Akhyar.

Menurutnya, sekitar 200 ekor kerbau digembalakan di area Bandara Internasional Lombok.

Dia mengatakan ada peternak yang ternyata memang sengaja membuat kandang kerbau di area bandara.

Hal itu diketahui saat petugas meminta peternak mengeluarkan kerbau pada Januari 2023.

"Kita temukan ada beberapa kandang kerbau yang memang sengaja dibuat dalam bandara. Bulan lalu kita sudah kita bongkar, malah sekarang ada lagi," katanya.

Lalu Rinjani juga mengaku pengelola bandara sebetulnya telah memasang pagar pembatas, Namun ada orang yang merusak pagar tersebut.

Baca juga: Ratusan Ekor Kerbau Mati Mendadak Diduga akibat Ngorok di Kuansing Riau

Ditertibkan

Petugas Satpol PP lantas melakukan penertiban setelah memberikan peringatan dan memediasi puluhan peternak.

"Kita sudah berikan surat peringatan hari Senin (8/5/2023) kemarin. Sekarang baru kita minta keluarkan dari area bandara," katanya.

Ratusan kerbau itu berasal dari penggembala di tiga desa di dekat Bandara Lombok.

Yaitu Desa Tanah Awu dan Ketare di Kecamatan Punjut serta Desa Penunjak Kecamatan Praya Barat.

Bahayakan penerbangan

Humas PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Arif Haryanto membenarkan bahwa keberadaan kerbau itu membahayakan penerbangan.

"Kegiatan penggembalaan kerbau di area bandara berisiko membahayakan operasional penerbangan," kata dia.

Menurutnya sosialisasi telah dilakukan pada masyarakat, utamanya para penggembala.

"Kita sudah beberapa kali adakan sosialisasi. Baik untuk warga Kecamatan Punjut maupun warga Kecamatan Praya Barat," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Andi Hartik), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com