Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Kecelakaan Bus Pariwisata Guci dan Isu Anak Kecil

Kompas.com - 10/05/2023, 14:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BUS Pariwisata PO Duta Wisata mengalami kecelakaan saat sedang parkir di lokasi wisata Guci Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/23).

Bus yang sedang parkir tersebut mendadak melaju sendiri hingga tercebur ke sungai di dekat parkiran. Akibatnya dua orang penumpang meninggal dunia dan puluhan orang lain luka-luka.

Bus tersebut membawa rombongan ziarah dari Pakuhaji Tangerang Selatan ke beberapa lokasi ziarah seperti Pekalongan dan Tegal. Pada saat kejadian, bus sedang persiapan untuk berangkat kembali ke Tangerang Selatan.

Beredar berbagai macam isu terkait dugaan penyebab kecelakaan tersebut. Salah satu isu adalah adanya seorang anak kecil, bagian dari penumpang, yang menarik rem tangan bus sehingga bus tersebut meluncur jatuh ke dalam sungai.

Narasi tersebut beredar di media sosial termasuk di grup-grup WhatsApp para penggemar bus, termasuk foto anak yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

Informasi ini beredar bahkan hanya dalam waktu kurang dari 3 jam setelah terjadinya kecelakaan.

Belakangan dugaan tersebut dibantah oleh anggota rombongan yang mengatakan bahwa penumpang anak kecil tersebut berada di kursi barisan tengah, bukan di bangku sopir.

Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Tegal Kabupaten AKBP M Sajarod Zakun yang menyatakan petunjuk awal penyebab kecelakaan bukan karena anak kecil yang menarik rem tangan.

Baca juga: Polisi Bantah Ada Anak Kecil Mainkan Rem Tangan Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal

Beredar pula keterangan dari juru parkir di TKP yang mengatakan bahwa mereka tidak melihat anak kecil ada di belakang setir bus pada saat kejadian.

Mereka yang menolong para korban justru menemukan anak kecil tersebut berada di kursi tengah.

Keterangan ini memperkuat keterangan saksi dari pihak penumpang bahwa tidak ada anak kecil di bangku sopir.

Dugaan bahwa ada anak kecil, atau siapapun, yang menarik rem tangan bus naas tersebut dipatahkan oleh investigator KNKT dan juga pabrikan.

Investigator senior KNKT yang memeriksa bus tersebut menemukan bahwa rem tangan dalam kondisi mengunci. Bahkan saat bangkai bus diangkat, ditemukan ban belakang tidak berputar karena mengunci, sehingga dapat disimpulkan rem tangan masih bekerja saat kecelakaan terjadi.

Baca juga: KNKT Ungkap Penyebab Bus Peziarah Masuk Sungai di Guci Tegal, padahal Rem Tangan Berfungsi

Keterangan saksi maupun hasil investigasi awal di atas mematahkan isu dugaan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan di Guci adalah adanya anak kecil, atau siapapun, yang menarik rem tangan.

Maka sudah seharusnya isu soal anak kecil ini tidak terus disebarkan. Apalagi ada beberapa pihak yang menyebar foto anak tersebut secara gamblang tanpa sensor, yang tentunya bisa saja menyebabkan trauma kepada anak tersebut maupun keluarganya.

Lebih baik kita menunggu dan mengawal hasil investigasi lanjutan, baik dari KNKT maupun Satlantas Polres Tegal agar diketahui penyebab sebenarnya laka ini. Pihak yang sebenarnya salah tentunya harus dihukum sesuai ketentuan.

Lebih-lebih hasil investigasi bisa menjadi catatan untuk evaluasi baik di PO, kru, pabrikan, mekanik, pengelola tempat parkir bus pariwisata, hingga masyarakat umum. Sehingga peristiwa kecelakaan bus sepertinya ini bisa dihindari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com