Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Gengsi, 4 Bahasa Daerah di Sumsel Nyaris Punah Termasuk Palembang

Kompas.com - 05/05/2023, 20:28 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Balai Bahasa Sumatera Selatan mencatat, 4 dari bahasa lokal yang berada di Provinsi itu terancam punah karena penuturannya mulai jarang digunakan masyarakat akibat gengsi.

Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan Karyono mengatakan, Sumsel memiliki 6 bahasa daerah yang terdiri dari Lematang, Melayu, Komering, Ogan, Kayuagung, dan Pedamaran.

Jumlah itu didapatkan dari hasil pemetaan tahun 2009  yang kemudian dimutakhirkan melalui peta bahasa nasional Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristik.

Baca juga: Guru Agama dan Guru Bahasa Daerah Dipastikan Masuk Formasi Seleksi PPPK Jateng Mendatang

Keenam bahasa itu pun sudah dilakukan uji vitalisasi untuk mengukur daya hidup sebuah bahasa. Hasilnya, hanya 2 bahasa yang masuk dalam status aman yakni Bahasa Komering dan Ogan.

Sementara, 4 bahasa lainnya yakni Lematang, Melayu, Kayuagung, dan Pedamaran mengalami kemunduran dan nyaris punah.

“Pada status bahasa mengalami kemunduran ditandai dengan dituturkan oleh sebagian anak-anak, kaum tua tetapi jarang digunakan sikap penutur bahasa daerah. Salah satu penyebabnya dikarenakan gengsi,” ungkap Karyono, saat menggelar taklimat revitalisasi bahasa daerah di Sumsel, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: 11 Bahasa Daerah di NTT Disebut Terancam Punah

Kayono menjelaskan, bahasa Komering sering digunakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan bahasa Ogan digunakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Sedangkan 4 bahasa yang nyaris punah yakni Melayu, digunakan di Palembang, Lematang di Muara Enim, Pedamaran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kayuagung juga di OKI mengalami kemunduran.

Faktor penyebab kemunduran penuturan bahasa itu dikarenakan sikap penutur bahasa daerah terhadap bahasanya, migrasi atau mobilitas sosial yang tinggi, perkawinan dengan pasangan yang berbeda bahasa dan bencana yang menyebabkan berkurangnya penutur bahasa.

Bahasa daerah itu adalah jati diri masyarakat sehingga menjadi cermin suatu bangsa. Bahasa daerah ini harus dijaga jangan sampai punah,” ujarnya.

Untuk menjaga 4 bahasa asli Sumsel tak punah, Balai Bahasa Sumsel melakukan upaya revitalisasi dengan mendorong kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah.

Serta meminta pemerintah daerah dan provinsi untuk membuat peraturan daerah dan turunannya terkait bahasa daerah.

“Harus ada pelatihan guru yang akan melakukan diseminasi pengajar bahasa daerah di tiap Kabupaten kota masing-masing,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com