SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah memastikan formasi guru agama dan guru bahasa daerah telah masuk dalam kuota penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mendatang.
Diketahui pada perekrutan sebelumnya, kedua formasi tersebut tak masuk dalam penerimaan PPPK di Jateng. Padahal banyak guru agama dan guru Bahasa daerah yang masih berstatus honorer atau guru tidak tetap (GTT).
Rencananya tahun ini Pemprov Jateng akan membuka lowongan 4.600 dalam seleksi PPPK.
"Sebelumnya muatan lokal (guru agama dan bahasa daerah) tidak dikasih formasi dari pusat, tapi sekarang ini sudah masuk 4.600 ini,” tutur Kepala BKD Jateng Wisnu Zaroh kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Modus Arisan Online, Guru Honorer di Samarinda Diduga Lakukan Penipuan, 2 Korban Rugi Rp 1,7 Miliar
Dalam perekrutan tahun ini, sebagian besar kuota untuk formasi guru. Lalu kurang dari 500 formasi untuk tenaga kesehatan dan lainnya
Wisnu menyebut adanya formasi yang kurang tepat pada seleksi PPPK sebelumnya. Dia pun telah melakukan evaluasi dan meminta pemerintah pusat untuk mengakomodasi kebutuhan di daerah. Sehingga pegawai honorer atau tenaga nonASN di Jateng yang kini berjumlah 21.756 orang dapat beralih status secara tepat sasaran dan bertahap.
Sesuai dengan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, jumlah guru PPPK saat ini sebanyak 5.788 orang. Lalu masih terdapat 5.025 berstatus guru honorer atau GTT dan 7.931 pegawai tidak tetap (PTT).
Pihaknya memastikan, seleksi PPPK tidak serumit seleksi CPNS.Hal ini lantaran peserta yang diseleksi diyakini telah memiliki kemampuan dan pengalaman di bidangnya masing-masing
Seorang guru agama SMAN 2 Semarang, Ahmad Munif mengaku sudah lima tahun mengajar dan masih berstatus sebagai honorer. Dia berharap pada rekrutmen PPPK kali ini terdapat formasi guru agama.
Dia sangat berharap bisa diangkat sebagai PPPK. Apalagi tahun depan rencananya tenaga honorer akan dihapuskan.
“Sangat disesalkan guru agama pembukaan formasinya untuk provinsi SMAN dan SMKN di semarang tidak ada. Padahal itu bisa dikatakan harapan baru bagi kami,” kata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.