Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilunya Nasib Karyawan "Outsourcing" Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Gaji Dipotong, Disuruh Mencicil Sepatu

Kompas.com - 02/05/2023, 16:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Nasib pilu dialami oleh para karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah.

Pasalnya, selain gaji yang dipotong, ada juga beban supaya mereka mencicil sepatu.

Salah seorang pegawai yang tak disebutkan namanya mengungkapkan, dia protes karena gajinya tak sesuai UMK Solo.

Baca juga: Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Keluhkan Gaji yang Diterima Tak Sesuai, Gibran: Jangan Terjadi Lagi

Bahkan parahnya, gaji itu masih disertai potongan membeli sepatu, tidak adanya asuransi, bahkan alatnya tak standar.

Padahal, pekerjaan mereka termasuk berisiko tinggi, seperti bekerja di ketinggian untuk perawatan Masjid Raya Sheikh Zayed.

Salah satu karyawan yang bekerja di roof access bahkan mengaku, dirinya tidak dilindungi BPJS, baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan.

"Harusnya setelah masuk sini BPJS ada. Roof access bekerja di ketinggian risiko tinggi. Harusnya BPJS itu kita kerja harus ada. Kita kerja risiko tinggi," jelasnya saat ditemui awak media pada Selasa (2/5/2023).

Pekerja outsourcing itu mengatakan, pekerjaannya masuk ke dalam aktivitas risiko tinggi sehingga butuh asuransi.

"Kalau ada kejadian fatal siapa yang bertanggung jawab. Kita belum di-backup BPJS. Termasuk high risk activity," tuturnya.

Baca juga: Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Buka Suara soal Gaji Karyawan Outsourcing yang Dipotong

Selain itu, pekerja tersebut bercerita, alat yang dipakainya bekerja tidak sesuai standar.

Dia khawatir jika tetap digunakan, alat itu justru akan memberikan dampak buruk kepada para pegawai.

"Alat kita bukan untuk roof access. Full body lebih ke WAH (Working at Height). Buat access tower. Bukan untuk mainan tali. Alat ada 8, selama kita pakai 1 bulan 3 yang sudah reject. Itu enggak kita pakai lagi karena risiko tinggi," ungkapnya.

Pengelola Masjid Sheikh Zayed Solo sebenarnya sudah sempat mengusulkan agar alat diganti sesuai standar yang berlaku. Namun, usulan itu belum terealisasi.

"Pihak masjid minta Kaya Safety peruntukannya roof access. Ternyata astabil untuk WAH. Grade sudah beda banget," jelasnya.

Baca juga: 4 Jukir Liar Ditangkap, Gibran Sebut karena Banyak Keluhan soal Tarif Parkir di Kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed

Karyawan lain, yang juga tak ingin namanya disebutkan berkata, potongan membuat gajinya tak sesuai UMK Solo.

"Ada yang nerima Rp 1,8 juta ada yang nerima Rp 1,7 juta. Ada yang Rp 1,6 juta ada yang Rp 1,5 juta," jelasnya.

Si karyawan menuturkan, mereka juga harus membeli sepatu sendiri yang angsurannya dipotong dari gaji. "Sepatu dipotong Rp 60.000 tiap bulan," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pilunya Nasib Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed: Gaji Dipotong, Disuruh Mencicil Sepatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com